Page 57 - BUKU TIGA - WAJAH BARU PARLEMEN INDONESIA 1959-1966
P. 57
D ARI DPR HA SIL PEMIL U 1955
KE DPR -GR
Rp500,00 ke bank dengan pecahan uang yang nilainya lebih kecil. Toko-
toko yang awalnya senang dengan banyaknya orang yang berbelanja
memborong barang dengan pecahan uang Rp1000,00 dan Rp500,00,
ketika tersadar, akhirnya memilih untuk menutup tokonya. Banyak
toko dan pusat perbelanjaan yang tutup setelah itu, karena pemiliknya
pun ikut membelanjakan uangnya hingga ke pelosok-pelosok daerah
pedesaan yang penduduknya tidak mengetahui berita akan berlakunya
sanering. Akibat banyaknya orang yang membelanjakan pecahan uang
Rp1000,00 dan Rp500,00, pada jam 06.00 pagi tanggal 25 Agustus 1959,
inflasi memang turun drastis.
Kebijakan sanering diikuti dengan kebijakan pemerintah lainnya,
yaitu membekukan deposito-deposito bank yang besar jumlahnya,
yaitu di atas Rp25.000,00. Tujuannya sama, untuk mengurangi
banyaknya uang dalam peredaran, terutama dalam tahun 1957 dan
1958 yang sangat meningkat jumlahnya. Selain itu, kurs baru mata
uang rupiah terhadap mata uang asing juga ditetapkan, dimana 1 dolar
US menjadi Rp45,00.
Rangkaian peraturan-peraturan moneter yang dilakukan
sesudah tanggal 25 Agustus 1959, diakhiri dengan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang nomor 6/1959, yang isi pokoknya adalah
ketentuan bahwa bagian uang lembaran Rp1000,00 dan Rp500,00 yang
masih berlaku (dan yang kini bernilai Rp100,00 dan Rp50,00) harus
ditukar dengan uang kertas baru sebelum tanggal 1 Januari 1960. 70
Dalam Penjelasan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang nomor 6 Tahun 1959 yang ditandatangani oleh Menteri Muda
Kehakiman tersebut disebutkan bahwa:
Kebijakan “Untuk mengakhiri selekas mungkin
sanering diikuti beredarnya uang kertas bank yang bernilai lain
dari pada yang tercetak padanya, dan pula untuk
dengan kebijakan
menghindarkan kemungkinan penyalahgunaan
pemerintah lainnya, yang dapat merugikan masyarakat maka dianggap
yaitu membekukan perlu untuk menarik uang kertas bank-bank
deposito-deposito yang bersangkutan dan peredaran dalam waktu
yang sesingkat mungkin dan menetapkan waktu
bank yang besar
berlakunya uang kertas bank-bank itu lebih singkat
jumlahnya, ... dari pada biasa, yaitu akan berakhir pada tanggal
70 Marwati Djoened Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto. Sejarah Nasional Indonesia VI,
Jakarta : Balai Pustaka, 1993, hlm. 323
SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT 51
REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018