Page 55 - BUKU TIGA - WAJAH BARU PARLEMEN INDONESIA 1959-1966
P. 55

D ARI DPR HA SIL  PEMIL U 1955
                                                                                                      KE DPR -GR



                                                  kepada DPR sebelum tanggal 17 Agustus dari tahun sebelum tahun
                                                  anggaran tersebut. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi lagi keadaan
                                                  ketika Rancangan Anggaran Belanja dan Pendapatan Negara belum
                                                  disahkan dengan undang-undang tetapi uangnya sudah digunakan.
                                                  Tahun berikutnya, pemerintah akhirnya berhasil mengajukan anggaran
                                                  belanja untuk tahun 1959 kepada DPR pada tanggal 15 Agustus 1958,
                                                  atau tepat waktu sebagaimana telah diatur sebelumnya. Pada tanggal
                                                  19 Desember 1958, anggaran belanja ini disetujui oleh DPR. 63
                                                       Persoalan lain yang berkait dengan anggaran belanja negara
                                                  adalah makin meningkatnya defisit keuangan negara dalam tahun-
                                                  tahun terakhir hingga dimulainya masa Demokrasi Terpimpin. Sempat
                                                  mengalami penurunan pada tahun 1955 dan 1956, angka defisit
                                                  keuangan negara melonjak pada tahun 1957, dan terus meningkat
                                                  tajam pada tahun 1958 dan 1959, sebagaimana terlihat dalam tabel
                                                  berikut ini.:
                                                            64
                                                                              Tabel 2.3.1.
                                                                   Defisit Keuangan Negara 1954-1959

                                                   Tahun          Defisit Anggaran Belanja Nasional
                                                   1954           Rp3.600.000.000
                                                   1955           Rp2.090.000.000
                                                   1956           Rp1.563.000.000
                                                   1957           Rp5.039.000.000
                                                   1958           Rp12.040.000.000
                   Defisit keuangan                1959           Rp20.634.603.600

                     negara ini tidak                  Defisit keuangan negara ini tidak bisa dilepaskan dari konteks
                     bisa dilepaskan              kondisi politik Indonesia masa itu yang diwarnai dengan jatuh bangun

                         dari konteks             kabinet dan banyaknya pemberontakan yang terjadi.
                                                       Sementara dari segi moneter, jumlah uang yang beredar juga
                       kondisi politik            terus meningkat. Tahun 1957 jumlah uang yang beredar bahkan

                    Indonesia masa                naik hingga 500 persen. Tahun berikutnya, 1958, jumlah uang yang
                  itu yang diwarnai               beredar terus membengkak 2 kali lipat. Dengan demikian, peningkatan

                        dengan jatuh              defisit keuangan negara tertinggi memang terjadi pada tahun-tahun
                                                  tersebut.
                                                          65
                     bangun kabinet                    Di sisi lain, antara tahun 1957 dan 1958 hasil produksi dalam
                     dan banyaknya                negeri dan hasil perkebunan juga terus turun. Hasil produksi bahan
                    pemberontakan                 makanan konstan, tetapi hanya hasil pertambangan minyak serta

                         yang terjadi.            bauksit yang meningkat. 66

                                                  63   Hardiman, Op. Cit., hlm.215-216
                                                  64   Lihat, S. Putera Djaja, “7 Tahun Anggaran Belandja Defisit”, Skets Masa, Maret 1960, hlm. 22
                                                  65   Ibid.
                                                  66   Skets Massa, Maret 1960, hlm. 19



                         SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   49
                           REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018
   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60