Page 74 - BUKU TIGA - WAJAH BARU PARLEMEN INDONESIA 1959-1966
P. 74

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                 BERPARLEMEN



                                                             segala perundingan dapat berlaku dengan cepat,
                                                             tidak bertele-tele seperti yang terjadi di Dewan
                                                             Perwakilan Rakyat sampai sekarang. Kedua badan
                                                             tersebut, Dewan Pertimbangan Agung dan Dewan
                                                             Perancang Nasional, karena susunannya ditentukan
                                                             sendiri oleh Presiden Soekarno, bisa menjadi
                                                             pressure group atau golongan pendesak terhadap
                                                             Dewan Perwakilan Rakyat.
                                                                   Tetapi dengan perubahan Dewan Perwakilan
                                                             Rakyat yang terjadi sekarang, di mana semua
                                                             anggota ditunjuk oleh Presiden, lenyaplah sisa-
                                                             sisa demokrasi yang penghabisan. Demokrasi
                                                             terpimpin Soekarno menjadi suatu DIKTATOR
                                                                                                         105
                                                             yang didukung golongan-golongan tertentu”.
                                                                                                      106
                         Oleh karena
                       itu, berdirinya                 Oleh karena itu, berdirinya Liga Demokrasi dipandang Hatta

                     Liga Demokrasi               dapat membangun kembali demokrasi Indonesia yang tengah dilanda
                                                  krisis dan diharapkan dapat menjadi pelopor untuk menuju demokrasi
                   dipandang Hatta
                                                  Indonesia yang sehat.  Menurut Hatta, Liga Demokrasi merupakan
                                                                      107
                dapat membangun                   tantangan atas pembentukan DPR-GR oleh Presiden Soekarno
                 kembali demokrasi                dan akan didukung oleh lapisan masyarakat yang cemas melihat

                            Indonesia             kedudukan PKI yang makin diuntungkan. Liga demokrasi menjadi
                                                  titik temu dari orang-orang partai yang partainya diikutsertakan oleh
                         yang tengah
                                                  Presiden Soekarno dalam DPR-GR, dan juga yang tidak diikutsertakan.
                         dilanda krisis           Titik pertemuan mereka adalah membela demokrasi dan menolak

                     dan diharapkan               pembentukan DPR-GR yang tidak demokratis. 108

                      dapat menjadi                    Sebelum Hatta menulis “Demokrasi Kita”, Liga Demokrasi pada
                                                  bulan Maret 1960 memang telah mengeluarkan pernyataan yang
                       pelopor untuk
                                                  menuntut agar dibentuk DPR yang demokratis dan konstitusional dan
                menuju demokrasi                  meminta pemerintah menangguhkan pembentukan DPR-GR. Alasan

                     Indonesia yang               Liga adalah perubahan perimbangan perwakilan golongan-golongan

                                  sehat           dalam DPR. Hal tersebut hanya akan memperkuat pengaruh dan
                                                  kedudukan dari satu golongan tertentu sehingga dapat mengakibatkan
                                                  kegelisahan dalam masyarakat dan berpotensi menimbulkan kejadian
                                                  yang tidak diinginkan. Selain itu, dalam pandangan Liga, DPR-GR pada
                                                  hakikatnya hanya merupakan lembaga yang akan selalu menyetujui



                                                  105   Huruf besar berasal dari penulisnya sendiri (Mohammad Hatta)
                                                  106   Ibid., hlm. 8-9
                                                  107   Ibid., hlm. 35
                                                  108   Ibid., hlm. 34



                                     dpr.go.id   68
   69   70   71   72   73   74   75   76   77   78   79