Page 70 - BUKU TIGA - WAJAH BARU PARLEMEN INDONESIA 1959-1966
P. 70

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                 BERPARLEMEN



                                                  persetujuan atas pembubaran DPR dan pembentukan DPR-GR.
                                                       Pembubaran DPR dan pembentukan DPR-GR juga memancing
                                                  Sutomo, politisi PRI (Partai Rakyat Indonesia) yang lebih dikenal
                                                  dengan panggilan Bung Tomo, untuk mengadukan kabinet yang
                                                  dipimpin Soekarno ke Mahkamah Agung. Dalam surat pengaduannya,
                                                  Sutomo menilai kabinet ini telah melanggar UUD 1945 karena telah
                                                  membubarkan DPR yang sah hasil pilihan rakyat.   Kabinet yang
                                                                                                 96
                                                  dimaksud adalah Kabinet Kerja. Kabinet yang menteri-menterinya
                                                  terdiri atas Ketua DPR-GR, Jaksa Agung, Ketua Mahkamah Agung, dan
                                                  para Wakil Ketua MPRS. Pengangkatan ini tentu saja menyimpang dari
                                                  prinsip demokrasi karena merangkapkan dalam satu tangan, jabatan
                                                  lembaga legislatif atau yudikatif dengan status eksekutif.
                                                       IPKI adalah partai yang tokohnya paling banyak menjadi pendiri
                                                  liga. Menariknya, IPKI merupakan partai politik yang didirikan oleh
                                                  Jenderal A.H. Nasution dan merupakan pendukung diterapkannya
                                                  Demokrasi Terpimpin. Akan tetapi, keputusan presiden yang
                                                  mmbubarkan DPR dan membentuk DPR-GR menjadikan banyak tokoh
                                                  IPKI segera memposisikan diri berlawanan dengan pemerintah. Oleh
                                    IPKI          karena itu, sikapnya terhadap Liga Demokrasi terlihat dilematis, yang

                        adalah partai             ditunjukkan dengan tidak menentang dan tidak mendukung liga. Secara
                      yang tokohnya               organisatoris IPKI memang tidak terlibat, namun realitasnya banyak

                       paling banyak              anggota IPKI yang turut dalam Liga Demokrasi.
                                                       DPP IPKI bahkan pernah mengeluarkan pernyataan bahwa
                               menjadi            DPR-GR dibentuk secara tidak demokratis dan hanya menguntungkan

                          pendiri liga.           golongan komunis.  Pernyataan ini menohok PKI yang surat kabarnya,
                                                                   97
                                                  Harian Rakyat, dua hari sebelumnya menjuluki IPKI sebagai partai
                                                  a-nasionalis. 98
                                                       Isu tentang banyaknya anggota IPKI yang terlibat dalam Liga
                                                  Demokrasi pada akhirnya mendorong partai ini mengadakan sidang
                                                  khusus dengan agenda membahas hubungan IPKI dengan keberadaan
                                                  liga. Ada dua  pandangan dalam  sidang tersebut.  Pertama, IPKI
                                                  mendukung Liga Demokrasi dan mewajibkan anggotanya ikut serta di
                                                  dalamnya. Kedua, IPKI tetap bersikap netral yang ditunjukkan dengan
                                                  ketidakterlibatan IPKI secara organisasi di dalam Liga Demokrasi.
                                                  Sidang akhirnya memutuskan untuk tidak melarang anggota IPKI
                                                  merangkap menjadi anggota liga. Akibat sikapnya ini, IPKI pun tidak
                                                  diberikan kursi di DPR-GR.

                                                  96   Ibid.
                                                  97   Suara Merdeka, 1 Juni 1960
                                                  98   Harian Rakyat, 30 Mei 1960




                                     dpr.go.id   64
   65   66   67   68   69   70   71   72   73   74   75