Page 75 - BUKU TIGA - WAJAH BARU PARLEMEN INDONESIA 1959-1966
P. 75

D ARI DPR HA SIL  PEMIL U 1955
                                                                                                      KE DPR -GR



                                                  kehendak pemerintah sehingga tidak dapat menjadi soko guru negara
                                                  hukum dan demokrasi yang sehat. Pembaharuan DPR-GR yang
                                                  dipersiapkan dengan cara pengangkatan juga bertentangan dengan
                                                  asas demokrasi yang dijamin undang-undang. 109
                                                       Pernyataan politik lengkap liga tersebut, sebagaimana
                                                  didokumentasikan Harian Pedoman pada halaman 1 adalah sebagai
                                                  berikut.
                                                       “Setelah mempelajari perkembangan politik di sekitar
                                                         pembentukan DPR-GR
                                                       1.  Cara pembentukannya melalui pengangkatan
                                                       2.  Penyusunannya hanya menguntungkan golongan tertentu
                                                       3.  Meniadakan arti DPR sebagai wadah musyawarah
                                                       4.  Pembentukan dilakukan dengan sangat terburu-buru


                                                       Menimbang:
                                                       1.  Bahwa pembaharuan susunan DPR dengan jalan
                                                           pengangkatan bertentangan dengan UUD 1945
                                                       2.  Perubahan perimbangan pada hakekatnya menguntungkan
                                                           salah satu golongan politik dan meresahkan masyarakat
                                                       3.  Bahwa DPR yang demikian itu pada hakekatnya adalah DPR
                                                           yang hanya mengiyakan kehendak pemerintah sehingga
                                                           tidak dapat menjadi soko guru Demokrasi Pancasila.


                                                       Memutuskan:
                                 Selain                1.  Membentuk DPR yang demokratis dengan menganjurkan
                                                           kepada pemerintah mencari jalan yang demokratis
                       bertentangan                    2.  Untuk melaksanakan tersebut pada angka 1, pembentukan

                dengan konstitusi,                         dan pengumuman DPR-GR supaya ditangguhkan”    110
                    Liga Demokrasi
                     kemudian juga                     Selain bertentangan dengan konstitusi, Liga Demokrasi

                        berpendapat               kemudian  juga  berpendapat  bahwa  pembentukan  DPR-GR  juga
                                                  bertentangan dengan agama. Dalam statemen  yang dikeluarkan
                                bahwa             presidiumnya, Liga menyatakan bahwa:
                      pembentukan
                       DPR-GR juga                                 “Dalam mengatur negara bersumber pada

                       bertentangan                          UUD, dalam mengatur agama bersumber pada
                                                             Rahim dan kasih, tetapi dalam pembentukan
                    dengan agama.
                                                  109   Poesponegoro dan Notosusanto, Op. Cit., hlm. 315. Lihat juga, Saleh Asad Djamhari dalam Taufik
                                                    Abdullah dkk. ed., Malam Bencana 1965 dalam Belitan Krisis Nasional; Bagian I : Rekonstruksi
                                                    dalam Perdebatan, Jakarta : Yayasan Obor, 2012, hlm. 54
                                                  110   Pedoman, 5 Maret 1960, hlm. 1




                         SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   69
                           REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018
   70   71   72   73   74   75   76   77   78   79   80