Page 65 - BUKU TIGA - WAJAH BARU PARLEMEN INDONESIA 1959-1966
P. 65
D ARI DPR HA SIL PEMIL U 1955
KE DPR -GR
Sugirman, Hamara Effendi, Dachlan Ibrahim, H.J.C. Princen, Abdul
Kadir (IPKI), Subadio Sastrosatomo, Hamid Alqadri (PSI), Imron Rosyadi
(GP Ansor), K.H.M. Dachlan (Liga Muslimin).
Liga secara langsung memang dibentuk sebagai reaksi
protes terhadap pembubaran DPR sekaligus dimaksudkan untuk
menangguhkan dibentuknya DPR-GR. Akan tetapi, badan ini
sesungguhnya dapat dilihat lebih lanjut sebagai bentuk perlawanan
terhadap Demokrasi Terpimpin dan sistem monolitik Soekarno.
Pembentukan dan dukungan atau simpati terhadapnya seakan
menjadi simbol terbelahnya pandangan dan pilihan para tokoh dan
partai terhadap Demokrasi Terpimpin sekaligus pembubaran DPR dan
pembentukan DPR-GR.
Masyumi yang sejak awal memang telah menentang sistem
Demokrasi Terpimpin makin terdorong ikut dalam pembentukan
Liga Demokrasi manakala partai ini—sebagai salah satu dari empat
partai besar—tidak diikutsertakan dalam pertemuan di Tampaksiring
Bali yang membahas penyusunan DPR GR, pada minggu kedua bulan
Maret 1960. Presiden Soekarno hanya mengundang Ketua Umum tiga
partai besar lainnya. “Rupanya M tidak serta”, tulis Duta Masyarakat,
koran NU, berdasarkan maklumat istana yang hanya menyebut ISA
(Idham Chalid, Suwiryo, Aidit) sebagai akronim nama para ketua partai
NU, PNI dan PKI. Menanggapi ini, Ketua Umum Masyumi, Prawoto
83
Mangkusasmito , menulis di Harian Abadi milik Masyumi :
“Mengenai masalah DPR (GR) ini saya sendiri
bukanlah pemain lagi, calon pemainpun tidak. Saya
tidak mengetahui apa-apa tentang pembicaraan
yang akan diadakan itu itu. Kalau diibaratkan
sebagai sebuah pertunjukan, paling banyak yang
dapat saya kemukakan sekarang adalah Cuma suatu
Presiden harapan atau perkiraan”
84
Soekarno hanya
Bagi Prawoto, pembentukan DPR-GR merupakan perwujudan
mengundang
sikap totaliter Presiden Soekarno yang memecah masyarakat Indonesia
Ketua Umum ke dalam golongan “revolusioner” dan “tidak revolusioner”.
tiga partai besar
lainnya.
83 Ahmad Syafii Maarif, Islam dan Masalah Kenegaraan : Studi tentang Percaturan dalam
Konstituante. Jakarta : LP3ES, 1985, hlm. 185
84 Prawoto Mangkusasmito dalam Saleh Umar Basayut, Alam Pikiran dan Jejak Perjuangan Prawoto
Mangkusasmito, Surabaya : Documenta, 1972, hlm. 125
SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT 59
REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018