Page 99 - BUKU TIGA - WAJAH BARU PARLEMEN INDONESIA 1959-1966
P. 99

D ARI DPR HA SIL  PEMIL U 1955
                                                                                                      KE DPR -GR



                                                  dipegang oleh 1 (satu) orang ketua dan 1 (satu) orang wakil ketua yang
                                                  berasal dari anggota yang tertua dan termuda dari fraksi yang berbeda.
                                                  Dalam hal tata tertib memimpin sidang, baik DPR-GR maupun DPR
                                                  masa sekarang, terdapat maksud yang sama, yaitu Ketua (pimpinan)
                                                  sidang hanya dapat berbicara dalam kaitan tugasnya memimpin sidang.
                                                  Namun, dalam tata tertib DPR-GR terdapat pencantuman ketentuan
                                                  lain yang menyatakan bahwa jika ketua hendak turut berbicara tentang
                                                  persoalan yang sedang dirundingkan, untuk sementara ketua harus
                                                  meninggalkan  tempat duduknya dan kembali lagi  setelah selesai
                                                  berbicara.
                                                       Selain itu, dalam hal Alat Kelengkapan DPR, juga masih terdapat
                                                  persamaan antara alat kelengkapan DPR pada periode sekarang dengan
                                                  Badan Perlengkapan pada masa DPR-GR berdasarkan Perpres nomor
                                                  28 tahun 1960, seperti keberadaan Badan Musyawarah (di DPR-GR:
                                                  Panitia Musyawarah), Komisi-Komisi, Badan Anggaran (di DPR-GR:
                                                  Panitia Anggaran), Badan Urusan Rumah Tangga (di DPR-GR: Panitia
                                                  Rumah Tangga), dan Panitia Khusus. Namun dalam Tata Tertib DPR-
                                                  GR tidak disebutkan adanya Alat Perlengkapan seperti Badan Legislasi,
                                                  Badan Kerjasama Antar Parlemen, Mahkamah Kehormatan Dewan,
                                                  dan Panitia Kerja.
                      Sementara itu,                   Jika dibandingkan dengan peraturan tata tertib sebelumnya,

                           dalam DPR              posisi Ketua Sementara dalam Tata Tertib DPRS dan DPR hasil pemilu
                                                  1955 dan DPR setelah Dekrit Presiden juga dijabat oleh anggota yang
                       kini, pimpinan             berusia tertua. Hanya saja dalam Tata Tertib DPR setelah Dekrit

                           sementara              Presiden terdapat pula ketentuan yang mengatur bahwa apabila
                        semacam itu               anggota yang tertua menolak atau berhalangan, DPR akan diketuai

                      dipegang oleh               untuk sementara oleh anggota yang berusia lebih muda di bawah yang
                                                  tertua. Sedangkan di dalam Peraturan Tata Tertib DPR-GR setelah
                       1 (satu) orang             pembubaran DPR (1960) hal ini tidak diatur sama sekali. Sementara

                  ketua dan 1 (satu)              itu dalam hal jumlah wakil ketua, DPRS dan DPR hasil pemilu 1955
                  orang wakil ketua               dan DPR setelah Dekrit Presiden memiliki tiga orang wakil ketua yang

                         yang berasal             dipilih oleh DPR melalui aturan yang berlaku, sedangkan kedua tata
                                                  tertib DPR-GR memiliki empat orang wakil ketua. Tabel berikut ini
                         dari anggota             memperjelas ketentuan dan perbedaan tersebut.

                    yang tertua dan
                 termuda dari fraksi

                       yang berbeda.








                         SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   93
                           REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018
   94   95   96   97   98   99   100   101   102   103   104