Page 104 - BUKU EMPAT - DPR RI MASA ORDE BARU: MENGUATNYA PERAN NEGARA 1967-1997
P. 104
SEABAD RAKYAT INDONESIA
BERPARLEMEN
dilakukan dengan negara-negara komunis seperti Uni Soviet, Republik
Rakyat Cina, Korea Utara, Vietnam, dan Yugoslavia. Sedangkan dengan
negara-negara barat, pemerintahan Soekarno memiliki hubungan yang
kurang baik, terutama dengan negara yang ia anggap sebagai negara
imperialisme seperti Amerika Serikat, Inggris, dan negara-negara
barat lainnya. Walaupun realitanya, dibeberapa aspek Indonesia tetap
berhubungan dengan negara-negara barat, terutaama terkait dengan
berbagai bantuan ekonomi, termasuk dengan Amerika Serikat.
Rentetan hubungan yang kurang harmonis Indonesia dengan
beberapa negara barat juga melebar pada negara tetangga yaitu
Malaysia. Hubungan yang memasa antar kedua negara ini akan
menjurus pada tindakan konfrontasi yang dilakukan oleh Indonesia.
Sebenarnya jika dikaji lebih jauh, kondisi “panas” antar kedua wilayah
sudah lebih dulu terjadi sebelum adanya konfrontasi. Indonesia dan
Malaysia kerap saling tuding jika terjadi gejolak di negaranya masing-
masing. Beberapa gejolak tersebut misalnya Indonesia yang dianggap
Malaysia ikut campur dalam urusan dalam negeri Malaysia ketika terjadi
pemberontakan Partai Komunis Malaya tahun 1948, dukungan ini tentu
saja berasal dari Partai Komunis Indonesia. Selain itu untuk urusan
dalam kebijakan mengenai Selat Malaka juga menimbulkan polemik,
karena kedua negara menganggap satu sama lain bertindak menyalahi
Rentetan hubungan kewenangan negaranya masing-masing dalam hal pengamanan selat
yang kurang tersebut. 127
Selain itu masalah yang cukup krusial lainnya adalah ketika
harmonis Indonesia terjadi peristiwa PRRI/Permesta. Pemberontakan yang menuntut
dengan beberapa adanya otonomi dan terjadi dalam skala yang cukup luas (Sumatera
negara barat juga dan Sulawesi), cukup merepotkan Pemerintahan Soekarno. Hal ini
melebar pada juga disebabkan karena banyaknya tokoh-tokoh yang dianggap punya
negara tetangga peran penting dalam pemerintahan Indonesia seperti Moh. Natsir dan
yaitu Malaysia. Syafruddin Prawiranegara. Disamping adanya keterlibatan salah satu
partai Islam terbesar di Indonesia yaitu Masyumi turut memperkeruh
pemberontakan yang sepertinya mirip sebagai konflik antara daerah
dan pemerintah pusat. Dalam kaitan hubungannya dengan Malaysia,
Pemerintahan Soekarno menganggap Malaysia memiliki andil dari
dalam pemberontakan tersebut. Soekarno juga menuding Tun Abdul
Rahman mempengaruhi Soemitro Djojohadikusumo yang merupakan
pemimpin Partai Sosialis Indonesia untuk memusuhi pemerintahannya.
127 Lihat Linda Sunarti. 2013. Penyelesaian Damai Konflik Indonesia Malaysia 1963-1966. Disertasi
tidak diterbitkan pada Jurusan Ilmu Sejarah Universitas Indonesia. Hal: 69-70.
dpr.go.id 96
Bab II.indd 96 11/21/19 20:56