Page 103 - BUKU EMPAT - DPR RI MASA ORDE BARU: MENGUATNYA PERAN NEGARA 1967-1997
P. 103

SEJ AR AH D AN PER ANAN DPR-GR 1967 - 19 71



                                                   lewat bagian kerja A dan Komisi II sebenarnya telah lama berkoordinasi
                                                   dengan pihak pemerintah terkait masalah ini terutama dengan
                                                   Departemen Luar Negeri yang dipimpin oleh Menteri Adam Malik.
                                                   Ada beberapa agenda yang harus diselesaikan untuk merekonstruksi
                                                   ulang arah politik Indonesia di luar negeri sesuai dengan Undang-
                                                   undang Dasar 1945. Dalam rapat-rapat yang dilakukan oleh kedua
                                                   belah lembaga tersebut, ad beberapa hal krusial yang dibahas misalnya
                                                   mengenai Hubungan Indonesia - Malaysia, Hubungan  Indonesia
                                                   – Belanda, Persoalan mengenai pokok-pokok PEPERA (Penentuan
                                                   Pendapat Rakyat) yang akan dilaksanakan pada bulan Juli 1969 di Irian
                        DPR-GR ketika              Barat, dan lain-lain. 125
                        itu cukup aktif                  Disamping itu dikancah Internasional sendiri sebenarnya antara
                         menyuarakan               DPR-GR lewat Komisi II dan juga Departemen Luar Negeri juga telah

                perdamaian sidang-                 lama aktif pada dibeberapa organisasi internasional terutama PBB.
                    sidang PBB, salah              DPR-GR ketika itu cukup aktif menyuarakan perdamaian sidang-
                       satunya adalah              sidang PBB, salah satunya adalah mengenai masalah perdamaian di
                 mengenai masalah                  Timur Tengah. Menteri Luar Negeri Adam Malik dan beberapa anggota
                        perdamaian di              DPR dari komisi II yaitu Harsono Cokroaminoto, Sudjatmoko, dan
                        Timur Tengah.              Elkana Tobing, pernah menghadiri Sidang Majelis Umum PBB untuk
                                                   menyuarakan mengenai pendapat Indonesia tentang perdamaian di
                                                   Timur-Tengah. Ini adalah salah satu bentuk keaktifan DPR-GR dalam
                                                   urusan tertentu sesuai kewenangan bidang yang menjadi tugasnya
                                                   serta menjadi sinergi dengan pemerintah dan departemen terkait
                                                   dalam mencari solusi atas permasalahan yang sedang dihadapi. 126
                                                         Salah satu yang paling krusial adalah mengenai hubungan
                                                   Indonesia dengan negara tetangga yaitu Malaysia. Produk-produk
                                                   undang-undang sebelumnya kebanyakan hanya terkait dengan urusan
                                                   internal Indonesia, maka dari itu DPR-GR juga melakukan proses
                                                   negosiasi penyelesaian hubungan “panas” Indonesia dan Malaysia.
                                                   Dibandingkan dengan produk undang-undang lain, Undang-undang
                                                   mengenai normalisasi hubungan kedua negara ini terbilang cukup
                                                   cepat dirumuskan yaitu pada tahun 1966. Namun yang menjadi masalah
                                                   adalah persoalan memiliki latar belakang yang cukup rumit dan perlu
                                                   untuk dijabarkan sebelum rumusan undang-undang ini dikeluarkan.
                                                         Seperti yang diketahui pada masa sebelumnya atau ketika Orde
                                                   Lama, pandangan politik luar negeri Indonesia lebih condong kearah
                                                   kiri. Oleh sebab itu hubungan luar negeri Indonesia lebih banyak


                                                   125   Lihat Sinar Harapan 20 Juni 1969.
                                                   126   Lihat Suara Merdeka, 21 Juni 1967.




                           SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   95
                             REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018




         Bab II.indd   95                                                                                           11/21/19   20:56
   98   99   100   101   102   103   104   105   106   107   108