Page 105 - BUKU EMPAT - DPR RI MASA ORDE BARU: MENGUATNYA PERAN NEGARA 1967-1997
P. 105
SEJ AR AH D AN PER ANAN DPR-GR 1967 - 19 71
Hal ini dibantah oleh Tun Abdul Rahman, dengan mengatakan
bahwa ia sama sekali tidak pernah bertemu dengan para pemberontak
Indonesia yang dimaksudkan oleh Soekarno. Namun kemudian
muncul sinyalemen lain keterlibatan pemerintah Malaysia terhadap
pemberontakan yang terjadi di Indonesia tersebut. Pemerintah Malaysia
dianggap enggan untuk mengembalikan para pelarian politik dari
Bahkan dalam
permasalahan pemberontakan tersebut yang berada di Malaysia. Pemerintah Indonesia
kemudian menganggap bahwa, Malaysia melindungi para pemberontak
lain, Indonesia dan juga menimbulkan asumsi bahwa selain mendapat dukungan barat
menganggap seperti Amerika Serikat dan Inggris, pemberontakan ini juga mendapat
Malaysia tidak dukungan dari Malaysia. Bahkan dalam permasalahan lain, Indonesia
128
bersimpati atas menganggap Malaysia tidak bersimpati atas masalah Irian Barat yang
masalah Irian sedang dihadapi oleh Indonesia. Bentuk dari rasa tidak simpati itu adalah
Barat yang sedang dengan abstainnya suara Malaysia terhadap pemungutan suara di PBB
dihadapi oleh terkait masalah Irian Barat. Padahal masalah Irian Barat merupakan
Indonesia. sebuah masalah krusial dalam pemerintahan Indonesia. Beberapa gejolak
dan tudingan tersebut merupakan peristiwa pengantar konfrontasi
Indonesia atas Malaysia beberapa tahun kemudian dan membuat
konstelasi politik kedua negara berada pada titik nadir.
129
Persitiwa-peristiwa tersebut seakan menjadi peristiwa
pendahulu yang menjadi riwayat buruknya konstelasi politik kedua
negara pada tahun 1950an hingga menjelang tahun 1960an. Puncaknya
tentu saja ketika terjadi konfrontasi, namun konfrontasi yang dilakukan
oleh Indonesia juga tidak serta-merta langsung terjadi karena
peristiwa-peristiwa tersebut. Konfrontasi ini berada pada koridor dan
permasalahan yang berbeda dari permasalahan sebelumnya, namun
bisa dikatakan semakin memanaskan konstelasi politik kedua negara
yang telah terjadi sebelumnya. Persoalan yang memicu konfrontasi
ini adalah niatan Malaysia yang ingin mendirikan Federasi Malaysia
tahun 1961 seperti yang diungkapkan oleh PM Malaysia Tunku Abdul
Rahman dengan menggabungkan Singapura, Brunai Darussalam, serta
dua wilayah Sarawak dan Sabah yang ada di Kalimantan Utara.
Penggabungan beberapa wilayah tersebut bertujuan untuk
mempemudah kerjasama dibeberapa bidang yang dianggap akan
menguntungkan semua negara dalam federasi yang akan dibangun.
Singapura sebelumnya merupakan salah satu bagian dari jajahan
Inggris di Semenanjung Malaya, namun ketika Malaysia merdeka
128 Ibid. Hal: 71.
129 Ibid. Ha: 72.
SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT 97
REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018
Bab II.indd 97 11/21/19 20:56