Page 108 - BUKU EMPAT - DPR RI MASA ORDE BARU: MENGUATNYA PERAN NEGARA 1967-1997
P. 108

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                  BERPARLEMEN




                                                   pemerintahan Soekarno menganggap hal ini harus segera ditangani
                                                   dengan menyuarakan protesnya atas pembentukan federasi ini. Namun
                                                   tidak hanya itu, Presiden Soekarno juga membentuk DWIKORA, sebuah
                                                   konsepsi yang berisi dua point pokok yang betujuan ingin membubarkan
                                                   federasi tersebut. Konsepsi ini juga termasuk dengan beberapa operasi
                                                   militer yang dilancaran oleh Indonesia terutama di wilayah-wilayah
                                                   perbatasan dengan Sarawak dan Sabah di Kalimantan Utara.
                                                         Kebanyakan publik luar negeri juga menuding bahwa ada indikasi
                                                   bahwa Indonesia juga memiliki hasrat untuk menguasai Kalimantan
                                                   Utara seperti wilayah Serawak dan Sabah. Hal ini dikarenakan besarnya
                                                   dukungan Indonesia (terutama PKI) terhadap keinginan beberapa faksi
                                                   politik disana (termasuk Brunei) untuk segera memiliki pemerintahan
                                                   sendiri dan menolak bergabung dengan federasi. Namun hal ini segera
                                                   dibantah oleh Subandrio yang mengatakan dalam Sidang Majelis Umum
                                                   PBB bahwa apa yang dilakukan oleh Indonesia adalah murni sebagai
                                                   langkah yang menolak adanya bentuk Neo-Kolonialisme oleh Inggris.
                                                   Dia juga mengatakan tidak ada langkah dan niatan dari Pemerintah
                                                   Indonesia untuk meluaskan kekuasaannya hingga ke Kalimantan

                           Pemerintah              Utara. 134
                Indonesia termasuk                         Namun konfrontasi ini agak mulai goyah dan berubah pasca
                  DPR-GR kemudian                  G30S, perubahan politik internal Indonesia juga berpengaruh signifikan
                           dihadapkan              pada kebijakan luar negeri. Pemerintah Indonesia termasuk DPR-GR
                          pada urgensi             kemudian dihadapkan pada urgensi untuk melakukan perbaikan dalam
                                                   bidang pemerintahan, termasuk memperbaiki hubungan luar negeri
                    untuk melakukan                Indonesia yang dikatakan terlalu condong kearah negara-negara
                              perbaikan            komunis. Ditambah dengan beberapa konsepsi Soekarno dengan
                         dalam bidang              berbagai bentuk dan jenis kolonialisme, membuat Indonesia menjadi

                       pemerintahan,               negara yang cukup vokal menyuarakan berbagai permasalahan luar
                              termasuk             negeri, namun hal ini juga yang membuat Indonesia cukup intens
                         memperbaiki               mencampuri urusan dalam negeri negara lain bahkan hingga mengarah
                       hubungan luar               pada konfrontasi. Hal inilah yang membuat hubungan luar negeri
                    negeri Indonesia               Indonesia agak panas, terutama dengan negara tetangga.
                       yang dikatakan                      Maka dari itu, pada tahun 1966 DPR-GR mulai menyusun pula
                      terlalu condong              sebuah rancangan undang-undang yang khusus mengurusi normalisasi
                       kearah negara-              hubungan kedua negara tersebut. Pada tanggal 27 Oktober 1966, RUU
                     negara komunis.               ini rampung dan keluarlah Undang-undang No. 5 Tahun 1966. Undang-
                                                   undang ini disahkan oleh Soekarno yang masih menjabat sebagai
                                                   presiden, namun perlu diketahui bahwa Adam Malik yang merupakan

                                                   134   Sunarti, Op.Cit. Hal: 88-89.




                                       dpr.go.id   100





         Bab II.indd   100                                                                                          11/21/19   20:56
   103   104   105   106   107   108   109   110   111   112   113