Page 112 - BUKU EMPAT - DPR RI MASA ORDE BARU: MENGUATNYA PERAN NEGARA 1967-1997
P. 112

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                  BERPARLEMEN




                                                           Belanda mengklaim bahwa mereka memiliki hak atas wilayah
                                                   Irian Barat. Sedangkan Indonesia juga mengklaim bahwa wilayah
                                                   Irian Barat masuk dalam konsep NKRI yang telah dirumuskan dan
                                                   disepakati. Bahkan dalam konsep historis, wilayah Papua telah masuk
                                                   radar kekuasaan kerajaan kuno Majapahit. Namun apapun alasannya,
                                                   Irian Barat bagi Indonesia merupakan harga mati sebagai bagian dari
                                                   NKRI. Hal inilah yang menyebabkan begitu alotnya proses pencarian
                                                   solusis atas wilayah ini dari kedua negara.  140
                                                         Indonesia bahkan harus memutuskan berbagai perkara untuk
                                                   memancing Belanda agar bersepakat dengan Indonesia atas wilayah
                       Indonesia juga              ini. Pada masa demokrasi parlementer, hampir setiap kabinet yang
                 mencoba cara-cara                 menguasai pemerintahan mengagendakan proses penyelesaian Irian
                  yang sifatnya pada               Barat sebagai salah satu program kerja kabinetnya. Namun kebanyakan

                       aksi-aksi militer           hanya berupa rencana-rencana retoris semata mengingat singkatnya
                untuk merebut Irian                masa pemerintahan kabinet tersebut sehingga masalah Irian Barat
                                                                   141
                  Barat dari Belanda.              belum terjamah.  Namun ada beberapa aksi yang dilakukan oleh
                                                   beberapa kabinet yang berhubungan dengan masalah Irian Barat,
                                                   misalnya pembatalan isi KMB dan proses nasionalisasi besar-besaran
                                                   beberapa perusahaan Belanda di Indonesia. Selain melakukan usaha
                                                   dari dalam negeri, Pemerintah Indonesia juga berusaha untuk
                                                   membawa permasalahan ini kekancah internasional. Sebelum
                                                   membawa kasus ini ke PBB, Indonesia cukup rajin menyelipkan isu
                                                   Irian Barat diberbagai forum internasional. Seperti misalnya ketika
                                                   diadakan Konferensi Asia-Afrika di Kota Bandung tahun 1955, Soekarno
                                                   menyelipkan masalah ini, dan berharap dukungan dari peserta yang
                                                   hadir agar membantu Indonesia.
                                                                                 142
                                                         Bahkan lebih dari itu, Indonesia juga mencoba cara-cara yang
                                                   sifatnya pada aksi-aksi militer untuk merebut Irian Barat dari Belanda.
                                                   Soekarno akhirnya mengeluarkan tiga konsepsinya mengenai Irian
                                                   Barat yang disebut dengan Tri Kora (Tri Komando Rakyat), yang isinya
                                                   secara garis besar mengumpulkan tenaga terutama militer untuk
                                                   menegakkan kedaulatan NKRI di wilayah Irian Barat. Beberapa kontak
                                                   senjata dan pertempuranpun terjadi antara kedua kubu, salah satu
                                                   yang paling terkenal adalah perang di laut Arafuru yang menewaskan
                                                   Laks. Yos Sudarso.
                                                         PBB dalam kaitan ini akhirnya turun tangan dalam proses
                                                   penyelesaian sengketa antara dua negara ini, ditambah lagi dengan


                                                   140   Vickers, Op.Cit. Hal: 212.
                                                   141   Leifer, Op.Cit . Hal: 46-47.
                                                   142   Hafiluddin, Op.Cit. Hal: 43-44



                                       dpr.go.id   104





         Bab II.indd   104                                                                                          11/21/19   20:56
   107   108   109   110   111   112   113   114   115   116   117