Page 110 - BUKU EMPAT - DPR RI MASA ORDE BARU: MENGUATNYA PERAN NEGARA 1967-1997
P. 110

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                  BERPARLEMEN




                                                   dari Filipina, Singapura, dan Thailand. Mereka membahas pentingnya
                                                   sebuah kerjasama regional yang dalam sebuah ikatan negara-negara
                                                   dalam kawasan itu. Prakarsa tokoh-tokoh inilah yang kemudian
                                                   menghasilkan sebuah ikatan persatuan antara negara Asia Tenggara
                                                   dalam Asociation of Southeast Asian Nation (ASEAN).
                                                           Disamping itu perbaikan dalam bidang politik ini juga memiliki
                                                   dampak urgensi lain yaitu perbaikan dibidang ekonomi. Salah satu
                                                   warisan pemerintah Soekarno adalah hancurnya perekonomian
                                                   Indonesia, contohnya pun beragam misalnya meningkat drastisnya
                                                   inflasi hingga pada tahap lebih dari hiper-inflasi yang berdampak
                                                   pada tak terkendalinya kenaikan harga-harga barang, terutama barang
                                                   kebutuhan pokok. Disamping itu hal ini juga diperparah dengan
                                                   kelangkaan pada barang-barang tersebut, dengan kata lain sudah
                                                   mahal harganya, langka pula keberadaannya. Sedangkan pemasukan

                        Bantuan yang               dalam negeri juga sedang macet pasca peristiwa G30S.
                   diharapkan adalah                       Dalam kaitan ini Indonesia membutuhkan suplai bantuan luar
                          bantuan dari             negeri berupa bantuan modal. Pemerintah Orde Baru menganggap
                negara-negara barat                bahwa hubungan luar negeri Indonesia dengan negara-negara komunis
                                                   yang membuat perekonomian Indonesia macet, oleh sebab itu hubungan
                 dan terutama sekali               dengan beberapa negara komunis dibatasi bahkan sama sekali diputus
                    dari International             pada masa Orde Baru.  Bantuan yang diharapkan adalah bantuan dari
                                                                       136
                       Monetary Fund               negara-negara barat dan terutama sekali dari International Monetary
                                    (IMF).         Fund (IMF). Namun bantuan ini sifatnya bersyarat, dimana salah satu
                                                   syaratnya Indonesia harus memperbaiki kondisi politik luar negerinya.
                                                   Syarat tersebut termasuk mengharuskan Indonesia untuk mengakhiri
                                                   konfrontasi dengan Malaysia yang sudah berjalan beberapa tahun. Namun
                                                   hal ini bukan perkara mudah, birokrat-birokrat Indonesia yang menjadi
                                                   pendamping Seoharto seperti Adam Malik yang menjadi menteri luar
                                                   negeri dan Sultan Hamengkubuwono IX yang menjadi menteri dalam
                                                   urusan perekonomian, menyetujui langkah diplomatis untuk mengakhiri
                                                   konfrontasi dengan Malaysia. Namun hal ini ditentang oleh golongan
                                                   militer yang menganggap hal ini terlalu merendahkan martabat Indonesia
                                                   jika tujuannya hanya untuk mendapatkan bantuan ekonomi. 137
                                                           Dalam urusan hubungan luar negeri yang lainnya, selain dari
                                                   pada Kementerian Luar Negeri, DPR-GR berupaya juga tetap ikut

                                                   136   Hal ini diketahui dari banyaknya protes anti Cina dengan penyerangan terhadap kantor kedutaan
                                                      Cina dan gedung-gedung kantor milik pengusaha Cina oleh massa anti-PKI. Pemerintah Cina
                                                      juga merasa suasana yang panas di Indonesia tidak memungkinkan lagi untuk membangun
                                                      hubungan diplomatik secara terbuka, akhirnya pada tahun 1966 Pemerintah Cina menarik duta
                                                      besar dan  tiga konsulatnya di Indonesia. Bahkan cabang kantor berita milik Cina yaitu Hsin
                                                      Hua juga ikut ditutup oleh Pemerintah Cina. Lihat Ricklefs, Op.Cit. Hal: 569.
                                                   137   Ibid. Hal: 570-571.




                                       dpr.go.id   102





         Bab II.indd   102                                                                                          11/21/19   20:56
   105   106   107   108   109   110   111   112   113   114   115