Page 102 - BUKU EMPAT - DPR RI MASA ORDE BARU: MENGUATNYA PERAN NEGARA 1967-1997
P. 102

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                  BERPARLEMEN




                                                   dalam pemerintahan lewat wakil yang mereka pilih, inilah yang tidak
                                                   mereka dapatkan pada masa Orde Lama, dimana pada masa itu wakil
                                                   rakyat yang duduk di DPR merupakan hasil susunan penguasa bukan
                                                   hasil PEMILU. Dan pasca jatuhnya Orde Lama, DPR-GR sekuat tenaga
                                                   merampungkan RUU PEMILU yang membutuhkan waktu lama untuk
                                                   disahkan, disini pula DPR-GR berhasil menemukan titik sepakat atau
                                                   konsensus antara pihak-pihak yang berkepentingan dalam PEMILU
                                                   berupa pengesahan Undang-undang No. 15 Tahun 1969. Selain itu,
                                                   undang-undang yang disahkan oleh DPR-GR ini akan menjadi rujukan
                                                   bagi PEMILU setelahnya yang rutin diadakan per lima tahun sekali.
                                                         Tetapi walaupun seperti itu, faksi-faksi yang tidak puas dalam
                                                   penyelenggaraan pemilihan ini  tetap ada, bahkan semenjak  RUU
                                                   ini menjadi perdebatan di DPR-GR, terutama seperti yang telah
                            Golkar dan             disinggung diatas mengenai masalah sistem PEMILU. Tudingan lain
                        kolaborasinya              adalah kebanyakan partai menganggap bahwa dominasi yang terlalu
                         dengan ABRI               kuat ABRI dalam DPR memungkinkan sekali Undang-undang yang
                    muncul menjadi                 sedang digodok tersebut akan menguntungkan pihak ABRI saja. Golkar
                 anomali kekuasaan                 dan kolaborasinya dengan ABRI muncul menjadi anomali kekuasaan

                   di Indonesia pada               di Indonesia pada masa seterusnya (hingga beberapa kali PEMILU
                    masa seterusnya                kedepan). Pada masa selanjutnya, pelaksanaan PEMILU pada masa
                   (hingga beberapa                Orde Baru tidak semeriah PEMILU yang terjadi pada tahun 1971.
                           kali PEMILU             Pengebirian partai kontestan PEMILU yang direduksi hanya menjadi
                             kedepan).             tiga yaitu Golkar, PDI, dan PPP adalah alasan kuat PEMILU pada masa
                                                   berikutnya sangat banyak penyelewengan, termasuk berbagai tindakan
                                                   represif dari Orde Baru bagi unsur-unsur masyarakat yang dianggap
                                                   “nakal”. Kuatnya fondasi kekuasaan yang dibangun oleh Orde Baru
                                                   bahkan bisa bertahan lebih dari 30 tahun, walaupun cukup banyak
                                                   pula “kesalahan” yang terjadi disebabkan oleh rezim ini, yang kemudian
                                                   dianggap sebagai dosa politik pada rezim pemerintahan setelahnya. 124


                                                         D. Peranan DPR Dalam Normalisasi Hubungan Luar
                                                         Negeri Indonesia
                                                         Dalam urusan luar negeri sebenarnya DPR-GR dan pemerintah
                                                   telah mencoba merumuskan ulang bagaimana seharusnya hubungan
                                                   luar negeri Indonesia harus dijaga. Namun pada masa ini sebenarnya
                                                   fokus utama adalah bagaimana memperbaiki hubungan luar negeri
                                                   terlebih dahulu mengingat pada masa sebelumnya Indonesia memiliki
                                                   hubungan yang tidak baik dengan beberapa negara tetangga. DPR-GR

                                                   124   Liddle. Op.Cit.. Hal: 14-15.




                                       dpr.go.id   94





         Bab II.indd   94                                                                                           11/21/19   20:56
   97   98   99   100   101   102   103   104   105   106   107