Page 148 - BUKU EMPAT - DPR RI MASA ORDE BARU: MENGUATNYA PERAN NEGARA 1967-1997
P. 148

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                  BERPARLEMEN




                                                        (7)  RUU tentang Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah, dengan
                                                            keterangan sebagai berikut:
                                                            •  RUU ini dibahas dalam 4 tingkat pembicaraan, selama 42
                                                               hari, dari tanggal 20 Mei 1974 s/d 2 Juli 1974.
                                                            •  Diundangkan pada tanggal 23 Juli 1974, dengan UU No. 5
                                                               tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah,
                                                               LN. No. 38 tahun 1974, TLN. tahun 1974 No. 3037.


                                                                    RUU tentang Pokok-pokok Pemerintahan di
                                                               Daerah ini  adalah sebagai  pengganti dari  UU No. 18
                                                               tahun 1965 tentang Pokok-pokok Pemerintahan Daerah
                                                               yang menurut UU No. 6 tahun 1969 dinyatakan tidak
                                                               berlaku tetapi pernyataan tidak berlakunya Undang-
                                                               undang itu ditetapkan pada saat Undang-undang yang
                                                               menggantikannya mulai berlaku. Pengajuan RUU ini juga
                                                               dalam rangka pelaksanaan TAP. IV/MPR/1973 tentang
                RUU tentang Pokok-                             GBHN yang telah menggariskan prinsip-prinsip pokok
                pokok Pemerintahan                             tentang pelaksanaan Otonomi Daerah yang dapat ditarik
                          di Daerah ini                        beberapa intisari sebagai pedoman untuk penyusunan
                        adalah sebagai                         Undang-undang ini, yaitu di antaranya ialah :
                   pengganti dari UU                           (1)   Prinsip Otonomi Daerah;
                   No. 18 tahun 1965                           (2) Tujuan pemberian otonomi kepada Daerah;
                       tentang Pokok-                          (3) Pengarahan-pengarahan dalam pernberian otonomi
                pokok Pemerintahan                               kepada Daerah;
                                Daerah...                      (4) Pelaksanaan pemberian otonomi bersama-sama
                                                                 dengan dekonsentrasi.


                                                                    Berdasarkan prinsip-prinsip tersebut, maka prinsip
                                                               yang dipakai dalam UU No. 18 tahun 1965, yaitu “otonomi
                                                               yang riil dan seluas-luasnya” dalam RUU ini diganti dengan
                                                               prinsip: “otonomi yang nyata dan bertanggungjawab”.
                                                               lstilah seluas-luasnya tidak lagi digunakan karena
                                                               berdasarkan pengalaman selama ini istilah tersebut
                                                               ternyata dapat menimbulkan kecenderungan pemikiran
                                                               yang dapat membahayakan keutuhan Negara Kesatuan.
                                                               Pengertian otonomi yang nyata dan bertanggungjawab
                                                               mencakup hal-hal sebagai berikut :
                                                               (1) harus serasi dengan pembinaan politik dan kesatuan
                                                                 Bangsa;





                                       dpr.go.id   142





         Bab III.indd   142                                                                                         11/21/19   18:10
   143   144   145   146   147   148   149   150   151   152   153