Page 205 - BUKU EMPAT - DPR RI MASA ORDE BARU: MENGUATNYA PERAN NEGARA 1967-1997
P. 205

MENGU ATNYA  PENGARUH ORDE B ARU
                                                                                               DI DPR (19 71 - 19 77)



                                                         3.7.4.4. RUU tentang Pangesahan Penyatuan Timor
                                                         Timur dan Pembentukan Propinsi Tingkat I Timor
                                                         Timur, oleh Pemerintah kepada DPR-RI, dengan
                                                         Amanat Presiden RI No. R.07/P.U./Vl/1976 tanggal 30
                                                         Juni 1976.
                                                           Pemerintah dalam penjelasannya kepada rapat paripurna DPR-
                                                   RI tanggal 5 Juli 1976, mengenai RUU tentang Pengesahan Penyatuan
                                                   Timor Timur dan Pembentukan Propinsi Daerah Tingkat I Timor
                                                   Timur, antara lain mengemukakan bahwa dengan diajukannya RUU
                                                   tersebut kepada DPR-RI, berarti bahwa penyatuan Timor Timur ke
                                                   dalam Wilayah Negara Republik Indonesia akan menjadi sah menurut
                                                   hukum dan dapat dipertanggung jawabkan.
                                                           Bertolak dari judul RUU tersebut, maka pokok permasalahan
                                                   yang diatur adalah meliputi dua hal, yaitu :
                                                         a.  Mengenai pengesahan penyatuan Timor Timur ke dalam
                                                            Negara RI.
                                                         b.  Mengenai Pembentukan Wilayah Timor Timur sebagai suatu
                                                            Propinsi dan sekaligus menjadi Daerah Otonom Tingkat I.


                                                         Pemerintah yang diwakili oleh Menteri Dalam Negeri Amir
                                                   Mahmud dalam penjelasan selanjutnya antara lain mengemukakan
                  ...penyatuan Timor               pokok-pokok pikiran sebagai berikut :
                      Timur ke dalam                     •  Pengaturan kedua masalah dalam satu Rancangan Undang-
                      Wilayah Negara                        undang adalah atas pertimbangan praktis dan alasan
                  Republik Indonesia                        pencapaian daya guna dan hasil guna;
                         akan menjadi                    •  Penjabaran selanjutnya berpangkal kepada semangat UUD

                          sah menurut                       1945, khususnya pasal 18 dan 1 beserta penjelasannya,
                   hukum dan dapat                          sehingga penentuan status sebagai Propinsi Daerah Tingkat
                       dipertanggung                        I bagi Timor Timur adalah sesuai dengan sistim Tata Negara
                              jawabkan.                     dan Tata Pemerintahan RI.
                                                         •  Memperhatikan keadaan masyarakatnya, sistim hukumnya,
                                                            sistim pemerintahannya, sistim perekonomiannya, sistim
                                                            pendidikannya, serta sistem pertahanan dan keamanannya
                                                            yang mempunyai latar belakang, sifat perkembangan serta
                                                            pertumbuhan yang berbeda,  sehingga oleh karenanya
                                                            memerlukan penyesuaian dengan keadaan-keadaan di
                                                            Republik Indonesia.
                                                         •  Usaha penyesuaian itu haruslah diselenggarakan dengan
                                                            segala kearifan serta penuh kebijaksanaan, tapi bagaimanapun





                           SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   199
                             REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018




         Bab III.indd   199                                                                                         11/21/19   18:10
   200   201   202   203   204   205   206   207   208   209   210