Page 77 - BUKU EMPAT - DPR RI MASA ORDE BARU: MENGUATNYA PERAN NEGARA 1967-1997
P. 77

SEJ AR AH D AN PER ANAN DPR-GR 1967 - 19 71



                                                         DPR-GR dalam kaitan ini memiliki peran yang besar dalam
                                                   terciptanya Konsensus Nasional ini. seperti yang telah disinggung
                                                   sebelumnya bahwa konsensus ini lahir dari dialog antar masyarakat,
                                                   maka DPR yang merupakan wakil dari masyarakat dalam pemerintahan
                                                   berusaha untuk menjembatani keinginan rakyat tersebut. Dialog-dialog
                                                   yang terjadi di masyarakat ini kemudian oleh DPR-GR dikumpulkan,
                                                   ditelaah, dinventarisasi, kemudian dibahas dalam agenda rapat DPR-
                                                   GR yang menghasilkan sebuah memorandum. Memorandum yang
                                                   dimaksud ini juga mengalami beberapa proses yang cukup alot untuk
                                                   bisa diserahkan kepada MPRS. Perbincangan dan dialog DPR-GR ini
                                                   bisa dikatakan bermula ketika keluarnya Surat Perintah Sebelas Maret
                                                   (Supersemar) dari Presiden Soekarno kepada Letjend Soeharto. DPR-
                   Perbincangan dan                GR beranggapan ini merupakan babak baru dari proses peralihan
                       dialog DPR-GR               kekuasaan dari Orde Lama ke Orde Baru. Selain itu untuk menyelidiki
                     ini bisa dikatakan            beberapa hal yang perlu dan terkait dengan perumusan Konsensus
                        bermula ketika             Nasional, makan DPR-GR membuat sebuah panitia kerja. Panitia ini

                       keluarnya Surat             membahas beberapa masalah terkait dengan UUD 45. Salah satu
                     Perintah Sebelas              masalah yang dihadapkan adalah mengenai tafsir pada Piagam Jakarta,
                 Maret (Supersemar)                urutan perundangan, sumber tertib hukum, tata perundangan, dan
                          dari Presiden            skema susunan dalam negara Indonesia, termasuk mengenai nasib
                    Soekarno kepada                PKI. semua masalah atau perdebatan ini bisa diselesaikan oleh panitia
                                                   kerja. Namun salah satu hasil yang penting yang dicapai oleh panitia
                    Letjend Soeharto.              ini adalah mengenai larangan untuk mengubah isi dari Pembukaan

                                                   UUD 45 oleh siapapun, bahkan oleh MPRS sekalipun. Hasil-hasil yang
                                                   didapatkan oleh Panitia Kerja DPR-GR ini kemudian dituangkan dalam
                                                   sebuah Memorandum yang selesi dirumuskan pada bulan Juni 1966,
                                                   satu bulan sebelum sidang MPRS.
                                                                                  81
                                                         Memorandum ini kemudian disampaikan pada MPRS untuk
                                                   menjadi salah satu agenda sidang MPRS pada bulan Juli 1966. MPRS
                                                   yang merupakan lembaga tertinggi negara  kemudian menerima
                                                   memorandum tersebut dan mengesahkannya lewat Tap MPRS No. XX
                                                   Tahun 1966. Ketetapan ini merupakan sebuah konsensus yang resmi
                                                   karena disusun dan disahkan oleh lembaga tinggi negara, selain itu
                                                   konsensus ini sifatnya mengikat baik rakyat maupun pemerintah.
                                                                                                                 82
                                                   Adapun Konsensus Nasional yang dirumuskan tersebu mencakup dua
                                                   hal besar yaitu:
                                                         •   Kesepakatan masyarakat dan pemerintah Indonesia untuk


                                                   81   Ibid. Hal: 39-42.
                                                   82   Ibid. Hal: 36.




                           SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   69
                             REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018




         Bab II.indd   69                                                                                           11/21/19   20:56
   72   73   74   75   76   77   78   79   80   81   82