Page 80 - BUKU EMPAT - DPR RI MASA ORDE BARU: MENGUATNYA PERAN NEGARA 1967-1997
P. 80

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                  BERPARLEMEN




                                                   Indonesia. Bangsa hampir tercerai berai akibat peristiwa G30S, oleh
                                                   sebab itu konsensus ini dimaksudkan sebagai perekat kembali bangsa
                                                   kita dengan cara kembali kepada cita-cita para pendiri bangsa ini yaitu
                                                   pelaksanaan dan pengamalan Pancasila dan UUD 45 secara murni dan
                                                   konsekuen.

                                                   2.7. Hasil Kerja DPR-GR 1967-1971

                                                         Pasca dibentuknya atau disusun kembali susunan dari DPR-
                                                   GR pasca G30S, pemerintah dan DPR-GR dihadapkan pada beragam
                                                   masalah yang berasal pada masa sebelumnya yaitu Orde Lama. Masalah
                                                   tersebut menyeruak bukan hanya berkutat pada kelembagaan politik
                Masyarakat menjadi                 yang kacau akibat banyaknya penyelewengan terhadap Undang-undang
                    korban dari tidak              Dasar 1945 oleh Presiden Soekarno. Namun juga beragam persoalan
                         menentunya                lain yang memerlukan tindak-tanduk negara dalam proses awal
                 harga-harga bahan                 penyelesaiannya. Salah satu yang paling utama adalah menyelesaikan

                      pokok ketika itu             masalah perekonomian. Indonesia mewarisi konsep ekonomi yang bisa
                                                   dikatakan agak membingungkan pada masa Soekarno. Diluar negeri
                   akibat inflasi yang             Indonesia seperti tidak terlihat sebagai negara yang sedang mengalami
                     terus meningkat               kesulitan ekonomi karena beragam pembangunan infrastruktur fisik
                     sepanjang Orde                yang dilakukan oleh Presiden Soekarno. Namun jika kita berkaca
                                   Lama.           pada kondisi masyarakat secara umum, maka akan sangat terlihat

                                                   jelas secara hal kondisi ekonomi Indonesia yang sebenarnya hampir
                                                   kolaps. Masyarakat menjadi korban dari tidak menentunya harga-harga
                                                   bahan pokok ketika itu akibat inflasi yang terus meningkat sepanjang
                                                   Orde Lama. Disamping itu Orde Lama juga menutup kemungkinan
                                                   Indonesia untuk berhubungan dan mendapatkan bantuan dari negara
                                                   luar, terutama negara barat. Soekarno yang beranggapan bahwa
                                                   negara barat merupakan negara imperialis yang kembali mencoba
                                                   menguasai negara-negara NEFO  lewat modalnya. Presiden Soekarno
                                                                                 84
                                                   lebih menekankan untuk mencoba mengadopsi politik bebas-aktif.
                                                   Namun realitanya, selama masa Orde Lama, hubungan luar negeri
                                                   Indonesia lebih condong ke negara-negara komunis dengan adanya
                                                   poros Jakarta-Hanoi-Peking. Begitupun dengan Uni Soviet dimana
                                                   Indonesia seringkali mendapat bantuan militer dan ekonomi.
                                                         Bahkan hubungan Indonesia dengan negara tetangga juga
                                                   memburuk, seperti dengan Malaysia dan Singapura. Presiden
                                                   Soekarno menganggap bahwa Malaysia merupakan negara boneka


                                                   84




                                       dpr.go.id   72





         Bab II.indd   72                                                                                           11/21/19   20:56
   75   76   77   78   79   80   81   82   83   84   85