Page 85 - BUKU EMPAT - DPR RI MASA ORDE BARU: MENGUATNYA PERAN NEGARA 1967-1997
P. 85

SEJ AR AH D AN PER ANAN DPR-GR 1967 - 19 71



                                                   DPR-GR dalam proses pembuatan Rancangan dan Undang-undang
                                                   dari masalah tertentu, namun juga keterlibatan DPR dalam proses
                                                   pelaksanaan pemecahan masalah tertentu. Seperti contoh dalam
                                                   urusan luar negeri, beberapa anggota DPR-GR dari fraksi yang
                                                   bersangkutan juga turut serta dalam berbagai forum internasional
                                                   bersama dengan Menteri Luar Negeri. Oleh sebab itu, akan terlihat
                                                   sebuah bentuk dimana fungsi DPR-GR juga tidak hanya melulu yang
                                                   sifatnya legislatf, juga membantu pemerintah dalam urusan eksekutif
                                                   terutama dalam perannya sebagai pengawas kinerja pemerintah.


                                                         A. Penanaman Modal Asing
                                                         Pada awal pemerintahannya, terutama pada sektor ekonomi
                               ...namun            yang dirasa sangat krusial mengingat keadaan ekonomi Indonesia yang
                     kecenderungan                 berada pada posisi yang buruk. Orde Baru langsung sigap menyiapkan

                  dalam “pergaulan”                berbagai alat perundang-undangan untuk mengatasi hal tersebut salah
                         internasional             satunya dengan menyerap modal asing masuk ke Indonesia. langkah
                     dengan negara-                ini sebenarnya merupakan cara awal dari pemerintah Orde Baru dalam
                     negara komunis                mengatasi kesemrawutan ekonomi pasca tumbangnya pemerintahan
                    membuat dana-                  Orde Lama. Indonesia bukannya tidak pernah mendapatkan modal
                                                   asing pada masa sebelumnya yaitu ketika masa Orde Lama, namun
                   dana yang masuk                 kecenderungan dalam “pergaulan” internasional dengan negara-
                         ke Indonesia              negara  komunis  membuat  dana-dana  yang  masuk  ke  Indonesia

                      sebagian besar               sebagian besar berasal dari dari Uni Soviet dan RRC. Salah satunya
                berasal dari dari Uni              adalah gelontoran dana besar adalah ketika terjadi pembangunan
                     Soviet dan RRC.               besar-besaran beberapa mega proyek di Jakarta seperti Stadion Gelora
                                                   Bung Karno dan Monumen Nasional. Proyek yang banyak dikatakan
                                                   kalangan sebagai sesuatu yang sia-sia karena disaat yang bersamaan
                                                   keadaan ekonomi kerakyatan Indonesia sedang berada pada tahap
                                                   yang sangat buruk.
                                                         Jikapun ada gelontoran dana dari negara non-komunis itu datang
                                                   dari Jepang pada awal medio tahun 1960-an. Jepang yang merupakan
                                                   negara imperialis pada saat Perang Dunia II merasa cukup bersalah
                                                   dan bertanggung jawab dengan membayar ganti rugi perang, atau
                                                   yang sering disebut dengan biaya pampasan perang. Beberapa negara
                                                   kemudian mendapatkan dana ini, termasuk Indonesia. Oleh Presiden
                                                   Soekarno dana ini kemudian diganti sebagai modal pembuatan
                                                   Jembatan Ampera di Palembang, yang diresmikan oleh Presiden
                                                   Soekarno dan Jend. A. Yani tanggal 29 September 1965, tepat sehari
                                                   sebelum peristiwa G30S. Selain itu, negara barat lainnya seperti





                           SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   77
                             REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018




         Bab II.indd   77                                                                                           11/21/19   20:56
   80   81   82   83   84   85   86   87   88   89   90