Page 89 - BUKU EMPAT - DPR RI MASA ORDE BARU: MENGUATNYA PERAN NEGARA 1967-1997
P. 89
SEJ AR AH D AN PER ANAN DPR-GR 1967 - 19 71
tingkat perekonomian masyarakat Indonesia.
Bahkan bebrapa tahun setelahnya, investasi dari luar Indonesia
semakin ramai masuk. Salah satunya adalah proyek-proyek dalam
rangka pembangunan Jakarta. Jakarta sebelumnya memang dikenal
sebagai sebuah kota besar yang sangat identik dengan kesan kumuh
dan kotor. Disamping itu wilayah ini juga menjadi langganan banjir
yang kerapkali membawa dampak pada tersebarnya penyakit tertentu.
oleh sebab itu Jakarta perlu masterplan pembangunan yang bagus
Gerak cepat untuk masa depannya. Maka dari itu, dengan adanya UU PMA ini arus
Freeport dalam modal untuk membangun Jakarta juga masuk dengan derasnya. Hingga
mendapatkan pertengahan tahun 1969 tercatat ada sekitar 69 proyek modal asing
kontrak tersebut yang beredar di Jakarta dan salah satu konsentrasi untuk proyek-
membuat mereka proyek kesejahteraan rakyat seperti pendidikan dan kesehatan. 97
menjadi perusahaan Sektor pertambangan memegang peranan penting dalam
asing pertama yang investasi asing di Indonesia, dimana ada beberapa perusahaan asing
mendapat kontrak yang kemudian menanaman modal di Indonesia. Salah satu yang
dari pemerintah paling besar adalah Freeport, sebuah perusahaan tambang milik asal
Indonesia. Amerika Serikat. Perusahaan ini cukup jeli melihat perubahan politik
di Indonesia dan langsung mengambil kesempatan yang terbuka pada
masa Seoharto, mengingat pada masa Soekarno, perusahaan ini dan
beberapa perusahaan asing (terutama milik barat) dipastikan memiliki
kesempatan yang minim untuk berinvestasi. Apalagi pihak Freeport
juga memiliki kedekatan dengan beberapa orang-orang disekitar
Soeharto yang dianggap memuluskan langkah kerja mereka kedepan.
Tiga bulan setelah UU PMA disahkan, Freeport langsung
mendapatkan kontrak jangka panjang dari pemerintah Indonesia untuk
melakukan eksploitasi tambang di wilayah sengketa antara Indonesa-
Belanda, yaitu Irian Barat (Irian Jaya). Perusahaan ini mengeksploitasi
tambang emas di pulau tersebut. Gerak cepat Freeport dalam
mendapatkan kontrak tersebut membuat mereka menjadi perusahaan
asing pertama yang mendapat kontrak dari pemerintah Indonesia.
Walaupun pada perkembangan selanjutnya banyak pihak yang menilai,
kontrak ini merupakan kesalahan pemerintah Orde Baru yang dianggap
menjual alam Indonesia yang menjanjikan kepada pihak asing. Apalagi
potensi tambang emas di wilayah tersebut memang sangat besar,
tentunya akan sangat berguna jika diekploitasi oleh negara Indonesia
sendiri, dan hasilnya digunakan untuk kemaslahatan rakyat Indonesia
sendiri pula. Selain di Irian Barat, Freeport sebenarnya juga memiliki
97 Sinar Harapan, 28 Juni 1969.
SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT 81
REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018
Bab II.indd 81 11/21/19 20:56