Page 101 - BUKU SEABAD RAKYAT INDONESIA BERPARLEMEN
P. 101

SEABAD RAKYAT INDONESIA
           BERPARLEMEN




           GEJOLAK NEGARA FEDERAL


           MENUJU KESATUAN



           Meskipun Republik Indonesia Serikat telah terbentuk dan sudah berjalan seperti

           layaknya  sebuah  negara  merdeka  dan  berdaulat,  bahkan  sudah  pula  masuk
           sebagai anggota PBB, status baru itu belum menyelesaikan semua permasalahan

           politik yang ada.








                                      RIAK-RIAK perbedaan paham dan prinsip antara kelompok yang me-
                                      nerima hasil kesepakatan KMB dan yang menolaknya masih kelihatan.
                                      Hal ini bukan saja ada di kalangan sipil, melainkan juga di kalangan
                                      militer. Banyak mantan KNIL yang tidak mau bergabung atau melebur
                                      ke dalam Angkatan Perang RIS (APRIS) seperti yang telah diputuskan
                                      dalam KMB. Mereka menuntut untuk tetap dalam kesatuan KNIL, yang
                                      secara utuh dijadikan tentara federal atau tentara negara bagian.


                                      Sebaliknya di kalangan pemerintah sipil, atau di kalangan kaum legisla-
                                      tif, muncul pula gerakan yang ingin membubarkan negara federal atau
                                      negara bagian dan menyatu dengan Republik Indonesia yang beribu
                                      kota di Yogyakarta atau RI-Yogya. Hal ini tampak, misalnya, di Sukabumi
                                      dan Sumatera Selatan. Di Sukabumi, DPRD setempat menyampaikan
                                      tuntutan agar Kabupaten Sukabumi lepas dari Negara Pasundan dan
                                      menyatu kembali dengan negara RI-Yogya. Gerakan serupa muncul di
                                      beberapa daerah lain.


                                      Sebenarnya banyak kalangan politisi yang tidak setuju atas hasil KMB,
                                      di antaranya Syafruddin Prawiranegara, mantan Ketua Pemerintahan
                                      Darurat Republik Indonesia (PDRI) dan mantan Menteri Luar Negeri
                                      Agus  Salim.  Banyak  yang  menilai  sistem  federal  adalah  akal-akalan
                                      Belanda untuk tetap menguasai Indonesia melalui negara-negara fe-
                                      deral bentukannya.


                                      Tuduhan seperti itu ada dasarnya juga. Hal ini terbukti pada 4 Janu-
                                      ari 1950, DPRD Malang yang merupakan bagian dari Negara Bagian
                                      Jawa Timur mencetuskan resolusi untuk melepaskan diri dari Nega-
                                      ra  Jawa  Timur  dan  menggabungkan  diri  dengan  Negara  Republik




           94
   96   97   98   99   100   101   102   103   104   105   106