Page 96 - BUKU SEABAD RAKYAT INDONESIA BERPARLEMEN
P. 96
UPAYA MENYATUKAN KEMBALI REPUBLIK INDONESIA
(1950-1960)
Dalam rangka melaksanakan tugasnya, PPN membentuk empat komisi,
yaitu: 1. Komisi Pusat, 2. Komisi Prosedur, 3. Komisi Administrasi, dan 4.
Komisi Militer.
Tugas utama PPN adalah:
1. Memilih Presiden RIS.
2. Mengkoordinasi keamanan seluruh wilayah Indonesia.
3. Menyelesaikan pengoperan pemerintahan.
Pada 25 November 1949 PPN mulai mengadakan
sidang paripurna sekaligus menjadi sidang perta- Tiap negara bagian
manya. Dalam sidang itu Ketua Komisi Prosedur akan diwakili oleh
yang diketuai oleh Prof. Dr. Supomo menyampai-
kan bahan-bahan tentang prosedur pemilihan satu orang, sehingga
Presiden RIS, tentang prosedur penandatangan- semuanya akan
an Konstitusi RIS, dan prosedur tentang acara
serah-terima kedaulatan di Negeri Belanda nanti. berjumlah 16 orang.
Badan pemilih itu
Kemudian dalam sidang tanggal 6 Desember
1949, Komisi Prosedur menetapkan bahwa proses kemudian diberi nama
pemilihan Presiden RIS yang pertama akan dise- Para Kuasa Daerah
lenggarakan oleh satu badan pemilih yang akan
segera dibentuk. Anggota badan tersebut terdiri Bagian.
dari wakil dari RI dan negara-negara bagian la-
innya yang sebelumnya bergabung dalam BFO.
Tiap negara bagian akan diwakili oleh satu orang,
sehingga semuanya akan berjumlah 16 orang. Ba-
dan pemilih itu kemudian diberi nama Para Kuasa Daerah Bagian. Komisi
Prosedur juga menetapkan wakil-wakil negara bagian yang ditetapkan
akan menandatangani Konstitusi RIS.
Sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Komisi Prosedur,
penandatanganan Konstitusi RIS dilakukan pada 14 Desember 1949. Se-
dangkan proses pemilihan Presiden RIS diselenggarakan pada 16 De-
sember 1949 dengan calon tunggal yaitu Ir. Soekarno, yang sebelumnya
merupakan Presiden RI-Yogya. Karena itu penunjukan harus mendapat
persetujuan dari pihak RI. Badan Pekerja (BP) KNIP dalam sidangnya
menyatakan persetujuannya sehingga Ir. Soekarno diterima sepenuh-
nya menjadi Presiden RIS. Pada hari berikutnya, 17 Desember 1949, di Siti
Hinggil Keraton Yogyakarta, Ir. Soekarno disumpah sebagai Presiden RIS.
dpr.go.id 89