Page 91 - BUKU SEABAD RAKYAT INDONESIA BERPARLEMEN
P. 91

SEABAD RAKYAT INDONESIA
           BERPARLEMEN









           DPR-RIS:


           UPAYA MEMBANGUN NEGARA FEDERAL




           Salah  satu  tujuan  utama  Agresi  Militer  atau  “Aksi  Polisionil”  Belanda/
           NICA  (Netherlands  Indie  Civil  Administration)  dari  kacamata  Belanda,  yang

           dilancarkan  sejak  19  Desember  1948,  adalah  menguasai  Kota  Yogyakarta—
            J
           pusat pemerintahan kaum republikein—sekaligus menangkap dan menahan

           para pemimpinnya.






                                              ika tujuan agresi militer itu tercapai, Belanda akan mengumum-
                                              kan  ke  dunia  internasional  bahwa  negara  Republik  Indonesia
                                              yang  didirikan  oleh  para  pengacau  ekstremis  republikein  itu
                                              telah tiada serta keamanan di Hindia Belanda telah dipulihkan
                                              kembali. Akan tetapi skenario itu tidak berhasil. Reaksi Dewan
                                              Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB), yang pada
                                              waktu itu bermarkas di Paris, Prancis, ternyata tidak sesuai ha-
                                              rapan.

                                              DK  PBB  membatalkan  cuti  Natalnya  dan  segera  menggelar
                                              serangkaian sidang dengan satu agenda membahas peristiwa
                                              penyerbuan dan pendudukan itu. Dari pembicaraan dalam si-
                                              dang-sidang itu akhirnya muncul satu kesepakatan untuk me-
                                              nerbitkan resolusi, yang isinya:

                  a                  b                             c





                  Hentikan           Bebaskan Presiden serta       Memerintahkan Komisi
                  permusuhan.        pemimpin-pemimpin             Tiga Negara (KTN) agar
                                     Republik Indonesia yang       memberikan laporan lengkap
                                     ditangkap pada                mengenai situasi di Indonesia
                                     19 Desember 1949.             sejak 19 Desember 1948.





           84
   86   87   88   89   90   91   92   93   94   95   96