Page 88 - BUKU SEABAD RAKYAT INDONESIA BERPARLEMEN
P. 88

DARI VOLKSRAAD
                                                                                      KE KOMITE NASIONAL INDONESIA PUSAT (1917-1949)





                  Dikembalikannya pemerintahan RI di Yogyakarta adalah langkah awal
                  untuk mewujudkan kedaulatan Indonesia dalam RIS, yaitu suatu peme-
                  rintahan sementara sebelum tercapainya kesatuan Republik Indonesia.
                  Sidang  BP  KNIP  menyampaikan  pandangan  umum  atas  keterangan
                  pemerintah,  di  mana  akhirnya BP  KNIP  mendukung  dan menyetujui
                  tindakan-tindakan yang diambil oleh pemerintah.


                  Pemerintah mengajukan dua RUU kepada Sidang KNIP untuk dibahas
                  bersama, yaitu RUU tentang Persetujuan Bersama-sama Rancangan
                  Persetujuan  dan  Segala  Pertukaran  Surat-menyurat  mengenai  Pe-
                  nyerahan Kedaulatan oleh Kerajaan Nederland kepada RIS dan RUU
                  tentang  Pengesahan  Konstitusi  RIS  beserta  Lampiran  tentang  Po-
                  kok-pokok Penyelenggaraan Pemerintahan.


                  Dengan  pelantikan  Mr.  Assaat  sebagai  acting
                  presiden  Republik  Indonesia  di  Yogyakarta,
                  berarti  negara  itu  merupakan  satu  dari  ne-       Para pemimpin RI segera
                  gara-negara yang berada di dalam negara Re-            dibebaskan oleh Belanda,
                  publik  Indonesia  Serikat.  RIS  yang  terbentuk
                  pada  akhir  1949  tidak  berusia  panjang  karena     sedangkan pemerintahan
                  pada Agustus 1950 negara  federal itu  berubah         dikembalikan kepada
                  menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia.
                                                                         PM Hatta dari PDRI.

                  Pada  20  Agustus  1949,  Ketua  BP  KNIP  Mr.         Dalam sejarah BP KNIP,
                  Assaat  diangkat  sebagai  Pejabat  Sementara
                  Presiden  Republik  Indonesia.  Ia  menduduki          periode ini adalah fase
                  posisi  tersebut  selama  setahun  kurang  tiga        eksistensinya yang
                  hari,  sebelum  kekuasaan  sebagai  Presiden  RI
                  diserahkan  kembali  kepada  Soekarno,  yang           terakhir.
                  kembali  menjabat  sebagai  Presiden  RI  dalam
                  Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).


                  *****





















                    dpr.go.id                                                                                81
   83   84   85   86   87   88   89   90   91   92   93