Page 98 - BUKU SEABAD RAKYAT INDONESIA BERPARLEMEN
P. 98

UPAYA MENYATUKAN KEMBALI REPUBLIK INDONESIA
                                                                                                         (1950-1960)





                  Konstitusi RIS atau Undang-Undang Sementara RIS terdiri dari 197 Pasal
                  yang didahului oleh Mukadimah, yang berbunyi sebagai berikut:




                      “Kami, bangsa Indonesia, semenjak berpuluh-puluh tahun
                      lamanya bersatu-padu dalam perjuangan kemerdekaan
                      dengan senantiasa berhati teguh berniat menduduki hak
                      hidup sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat; kini
                      dengan berkat rahmat Tuhan telah sampai pada tingkatan
                      sejarah yang berbahagia dan luhur, maka demi ini kami
                      menyusun kemerdekaan kami itu dalam suatu piagam negara
                      yang berbentuk republik-federal, bersandarkan pengakuan
                      ke-Tuhanan Yang Maha Esa, peri kemanusiaan, kerakyatan,
                      kebangsaan dan keadilan sosial untuk mewujudkan
                      kebahagiaan, kesejahteraan, perdamaian, kemerdekaan
                      dalam masyarakat dan negara hukum Indonesia merdeka
                      yang berdaulat dan sempurna.”





                  Adapun kedaulatan RIS dilakukan oleh pemerintah bersama-sama de-
                  ngan Dewan Perwakilan Rakyat dan Senat yang merupakan Parlemen
                  RIS. Perbedaan antara RIS dan Republik Indonesia terdapat pada lem-
                  baga negaranya, yakni adanya Senat yang mewakili negara bagian atau
                  federal, yang sifatnya berbeda dengan utusan daerah yang mewakili pro-
                  vinsi, seperti yang terdapat pada lembaga Republik Indonesia di masa
                  kini.


                  Terlepas dari segala macam kelemahan yang ada pada hasil kesepakat-
                  an KMB, secara politis pihak Indonesia memperoleh keuntungan cukup
                  besar dalam kerangka urusan-urusan luar negeri, termasuk masalah hu-
                  bungan internasional. Kesempatan melakukan hubungan internasional
                  dan juga pengakuan terhadap eksistensi Republik Indonesia sebagai ne-
                  gara merdeka dan berdaulat semakin terbuka. Dan mudah pula untuk
                  menjadi anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Indonesia menjadi
                  anggota ke-60 lembaga dunia itu sejak 28 September 1950.


                  Secara  ketatanegaraan  dalam  negeri,  Dewan  Perwakilan  Rakyat  RIS
                  (DPR-RIS) mewakili seluruh rakyat Indonesia. Jumlah total wakil rakyat
                  yang duduk dalam lembaga ini adalah 150 orang, yang terdiri dari 50
                  orang mewakili berbagai daerah di negara bagian Republik Indonesia-
                  Yogya; dan 100 orang dari daerah-daerah selebihnya. Menurut Pasal 109





                    dpr.go.id                                                                               91
   93   94   95   96   97   98   99   100   101   102   103