Page 102 - BUKU SEABAD RAKYAT INDONESIA BERPARLEMEN
P. 102

UPAYA MENYATUKAN KEMBALI REPUBLIK INDONESIA
                                                                                                         (1950-1960)





                  Indonesia di Yogyakarta. Kemudian, tak lama setelah peristiwa Angkatan
                  Perang Ratu Adil (APRA) yang dipimpin Westerling di Bandung, tepatnya
                  pada 30 Januari tahun yang sama, giliran DPRD Kabupaten Sukabumi,
                  yang merupakan bagian dari Negara Bagian Pasundan, menerbitkan
                  resolusi yang sama: keluar dari Negara Pasundan dan bergabung ke
                  Negara RI.


                  Munculnya  aksi  bersenjata  APRA  pada  23  Ja-
                  nuari 1950 di Bandung itu secara tidak langsung
                  membuat  proses  “unitarian”  menjadi  lebih  ce-      Senat RIS membentuk
                  pat, sehingga pada akhir Maret 1950 hanya em-          sebuah panitia
                  pat  negara  bagian  yang  tersisa,  yaitu  Republik
                  Indonesia, Kalimantan Barat, Sumatera Timur, dan       penyusunan rancangan
                  Indonesia Timur. Walaupun belum bubar, Kaliman-        Undang-Undang Dasar
                  tan Barat sedang dalam krisis karena Sultan Ham-
                  id sebagai Kepala Negara—juga menjabat sebagai         Negara Kesatuan.
                  Menteri  Negara  dalam  Kabinet  RIS—terlibat  da-     Kemudian, pada 22
                  lam peristiwa APRA-Westerling. Kemudian Nega-
                  ra Indonesia Timur bermasalah pula karena mun-         Mei 1950, Rancangan
                  cul  gerakan  separatis  Republik  Maluku  Selatan     Undang-Undang Dasar
                  (RMS), yang diproklamasikan oleh Dr. Soumokil.
                                                                         hasil karya panitia itu

                  Sementara    itu,   Permusyawaratan   Rakyat           disampaikan oleh Senat
                  se-Sumatera  Timur  masih  menuntut  kelanjutan
                  RIS dan Negara Sumatera Timur (NST) sebagai            kepada pemerintah.
                  salah  bagiannya.  Akan  tetapi  Kongres  Rakyat
                  menuntut hal yang sebaliknya, yaitu dibubarkan-
                  nya NST. Kedua paham yang hidup di Sumatera
                  Timur itu banyak dipengaruhi oleh peristiwa se-
                  belumnya, yaitu pro-kontra revolusi sosial yang terjadi pada tahun awal
                  kemerdekaan Indonesia.


                  Sejalan dengan adanya upaya penggabungan negara-negara bagian
                  ke dalam Republik Indonesia, serta berkembangnya rencana pemben-
                  tukan kembali negara kesatuan, Senat RIS membentuk sebuah panitia
                  penyusunan rancangan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan. Ke-
                  mudian, pada 22 Mei 1950, Rancangan Undang-Undang Dasar hasil
                  karya panitia itu disampaikan oleh Senat kepada pemerintah.


                  Pada waktu itu, di luar negara Republik Indonesia, tinggal dua negara
                  bagian yang tetap dalam statusnya sebagai negara bagian, yaitu Negara
                  Sumatera  Timur  dan  Negara  Indonesia  Timur.  Karena  itu  Pemerintah





                    dpr.go.id                                                                               95
   97   98   99   100   101   102   103   104   105   106   107