Page 194 - BUKU SEABAD RAKYAT INDONESIA BERPARLEMEN
P. 194

WAJAH BARU PARLEMEN INDONESIA
                                                                                                         (1959-1966)





                  Soekarno.  Namun,  upaya  ini  gagal  dilaksanakan  karena  pemerintah
                  telah mengambil suatu kebijakan mengirim aparat militer ke kota-kota
                  tempat PRRI ada. Pengiriman pasukan militer antara lain ke Sumatera
                  Barat,  Manado,  dan  beberapa  kota  lain  di  Sulawesi.  Kekuatan  PRRI
                  akhirnya  bisa  dilumpuhkan  secara  cepat  oleh
                  pasukan militer.


                  Soekarno  mengatakan  bahwa  pemberontakan
                  PRRI sebagai tindakan stadium puncak penye-            Pemerintah sempat
                  lewengan dan pengkhianatan terhadap cita-cita          mengajukan
                  Proklamasi 17 Agustus 1945. Sikap Presiden So-
                  ekarno selanjutnya terhadap Masyumi dan PSSI           pertanyaan kepada
                  makin mudah diketahui secara jelas ketika pem-         Masyumi. Namun,
                  bentukan DPR-GR disusun sendiri oleh Presiden
                  Soekarno. Susunan anggota DPR-GR tidak men-            jawaban tegas, partai
                  cantumkan nama-nama wakil dari kedua partai.           ini tetap dinilai


                  Pemerintah  sempat  mengajukan  pertanyaan  ke-        Soekarno bahwa
                  pada Masyumi. Namun, jawaban tegas, partai ini         Partai Masyumi tidak
                  tetap  dinilai  Soekarno  bahwa  Partai  Masyumi  ti-
                  dak lebihnya bersikap bagaikan kekuatan kepala         lebihnya bersikap
                  batu yang hanya akan merintangi jalannya revolusi      bagaikan kekuatan
                  Indonesia.  Sekalipun  para  tokoh  Partai  Masyumi
                  mengemukakan berbagai argumen yang rasional,           kepala batu yang
                  kebencian Soekarno terhadap Partai Masyumi su-         hanya akan merintangi
                  dah jauh melebihi batas rasionalnya.
                                                                         jalannya revolusi

                  Jadi menurut logika revolusi Soekarno, Masyumi         Indonesia.
                  dan  PSI  tidak  patut  diakui  dan  berhak  hidup
                  sebagai  partai  yang  sah,  akhirnya  nasib  Partai
                  Masyumi dan PSI harus dibubarkan demi revolusi
                  yang belum selesai. Tepat pada hari peringatan
                  kemerdekaan,  yakni  17  Agustus  1960,  dengan  mempertimbangkan
                  Penpres  No.  7/1959  Pasal  9,  juncto  Keppres  No.  200/1960,  dalam
                  penjelasannya menyebutkan bahwa untuk kepentingan yang lebih luas
                  demi keselamatan negara dan bangsa, pemerintah perlu membubarkan
                  Partai  Masyumi  karena  partai  ini  mensponsori  dan  melakukan
                  pemberontakan. Pemerintah membuat keputusan untuk membubarkan
                  seluruh  hirarki-struktur  Partai  Masyumi  dan  PSI  dari  bagian/cabang
                  hingga ke ranting-rantingnya di seluruh wilayah Republik Indonesia.








                    dpr.go.id                                                                               187
   189   190   191   192   193   194   195   196   197   198   199