Page 203 - BUKU SEABAD RAKYAT INDONESIA BERPARLEMEN
P. 203

SEABAD RAKYAT INDONESIA
           BERPARLEMEN





                                                           dimaksudkan supaya bisa menampung sebaik-
                                                           baiknya  suara  dan  keinginan-keinginan  yang
           Pada 2 Mei 1966, yang                           tumbuh  dalam  masyarakat  serta  persoalan
                                                           lain  dalam  hubungan  kerja  sama  dengan
           merupakan pembukaan                             pemerintah.

           masa persidangan                                Ketika rapat, para anggota menanggapi adanya

           keempat tahun sidang                            aksi-aksi  yang  dilancarkan  oleh  KAMI,  KAPPI,

           1965-1966, ada usulan                           dan  kesatuan-kesatuan  lainnya.  DPR-GR
                                                           mengkhawatirkan  adanya  “Parlemen  Jalanan”
           supaya DPR-GR                                   di samping parlemen yang resmi, jika DPR-GR
           menunjukkan kepada                              tidak segera menentukan sikap dan langkahnya
                                                           sesuai  dengan  amanat  penderitaan  rakyat.
           rakyat bahwa                                    Diputuskan pula bahwa DPR-GR berjalan terus

           mereka benar-benar                              dengan anggota yang ada.

           membawakan suara                                Dalam  rapat  DPR-GR  pada  13  April  1966,  ke-
           mereka.                                         tua rapat mengkonstatir situasi gawat di tanah
                                                           air  dan  cara-cara  mengatasinya.  Rapat  meng-
                                                           hasilkan  tiga  rekomendasi.  Pertama,  anggota
                                                           DPR-GR adalah sekaligus merupakan anggota
                                                           MPRS.  Dan  sebagai  anggota  MPRS,  mereka
                                                           memiliki hak bicara, sehingga sudah sepantas-
                                      nya DPR-GR menyumbangkan pikiran-pikiran konstruktif yang dapat
                                      dibicarakan dalam MPRS.

                                      Rekomendasi kedua, penanggulangan kemerosotan ekonomi dan pem-
                                      bangunan akan bergantung pada ketetapan-ketetapan dari hasil Sidang
                                      MPRS. Rekomendasi ketiga berkaitan dengan bahan-bahan yang perlu
                                      dibahas  oleh  Panitia  Politik,  yaitu  untuk  mendapatkan  suatu  rumusan
                                      yang dapat dijadikan landasan konsepsional dari masalah-masalah po-
                                      litik dan ketatanegaraan, khususnya untuk mendudukkan kembali tata
                                      hukum di Indonesia sesuai dengan UUD 1945.

                                      Pada  2  Mei  1966,  yang  merupakan  pembukaan  masa  persidangan
                                      keempat tahun sidang 1965-1966, ada usulan supaya DPR-GR me-
                                      nunjukkan kepada rakyat bahwa mereka benar-benar membawakan
                                      suara  mereka.  Bahwa  menurut  UUD  1945,  DPR-GR  tidak  berdiri  di
                                      bawah melainkan berdampingan dengan presiden, sehingga konse-
                                      kuensi  logisnya  ialah  pimpinan  DPR-GR  itu  hendaknya  dipilih  oleh
                                      anggota-anggota  DPR.  Konsekuensi  selanjutnya  adalah  pimpinan
                                      DPR-GR tidak menjadi anggota kabinet sehingga tidak perlu dibe-




           196
   198   199   200   201   202   203   204   205   206   207   208