Page 205 - BUKU SEABAD RAKYAT INDONESIA BERPARLEMEN
P. 205

SEABAD RAKYAT INDONESIA
           BERPARLEMEN





                                      kepada pembentukan Komite Nasional, tidak demikian halnya dengan
                                      pendirian Letjen Soeharto (pemegang Supersemar, Surat Perintah 11
                                      Maret  1966)  setelah  menerima  pertimbangan-pertimbangan  hukum
                                      yang  diajukan  oleh  G-V-KOTI.  Sebab,  jika  MPRS  dan  DPR-GR  dibu-
                                      barkan dalam situasi waktu itu, secara yuridis segala kekuasaan akan
                                      jatuh kembali ke tangan Presiden berdasarkan Pasal IV Aturan Peralih-
                                      an UUD 1945. Hal ini dianggap pula akan terkumpulnya lagi kekuasaan
                                      pada satu orang. Pendirian Letjen Soeharto tersebut kemudian menja-
                                      di pendirian Angkatan Bersenjata Republik Indonesia.








































           Ketua Presidium Kabinet
           Ampera, Jenderal Soeharto   Angkatan Bersenjata Republik Indonesia, melalui pimpinannya, lantas
           sedang memberikan keterangan   mengeluarkan  pernyataan  sikap  bahwa,  setelah  memahami  dengan
           pemerintah tentang situasi
           negara, 16 Agustus 1966.   saksama perkembangan keadaan, yang mengejawantahkan suara hati
                                      nurani rakyat, menanggapi pernyataan-pernyataan mengenai:


                                      Pertama, Angkatan Bersenjata adalah pengaman, Pengawal Revolusi
                                      Indonesia dengan tiga kerangaka tujuannya yang hendak dicapai ber-
                                      dasarkan Pancasila.


                                      Kedua, Angkatan Bersenjata adalah pengaman Pimpinan Besar Re-
                                      volusi  Indonesia  dan  pengaman  kewibawaan  Presiden,  Bung  Karno,




           198
   200   201   202   203   204   205   206   207   208   209   210