Page 209 - BUKU SEABAD RAKYAT INDONESIA BERPARLEMEN
P. 209
SEABAD RAKYAT INDONESIA
BERPARLEMEN
dipecat sebagai anggota DPR-GR, tetapi dihadiri oleh para menko dan
menteri dari Kabinet Dwikora. Presidium Kabinet pada pembukaan itu
diwakili oleh menteri-menteri negara, Aminudin Azis dan Oey Tjoe Tat.
DPR-GR dalam sidang pleno paripurna 16 Maret 1966 telah mengesahkan
sebuah pernyataan pendapat tentang kebijakan Presiden yang dituang-
kan dalam Surat Perintah 11 Maret 1966 (Supersemar). Surat ini membe-
ri penugasan kepada Letnan Jenderal Soeharto
untuk menjamin keamanan, keselamatan priba-
di, dan kewibawaan Presiden. Dalam pernyataan
pendapatnya, DPR-GR menyatakan persetujuan
Komposisi DPR-GR dan dukungan sepenuhnya terhadap kebijakan
minus PKI berbeda yang dituangkan dalam surat tersebut.
dengan keanggotaan Selain itu, DPR-GR juga menyatakan kesedia-
DPR-GR sebelumnya. annya untuk membantu Letjen Soeharto dalam
Susunannya terdiri melaksanakan surat tersebut dan persetujuan
serta dukungan DPR-GR terhadap Keputusan
dari Golongan Politik Presiden No. 1/3/1966 Tanggal 12 Maret 1966
(Nasionalis, Islam, tentang pembubaran Partai Komunis Indonesia
(PKI), termasuk bagian organisasinya dari ting-
Kristen-Katolik), dan kat pusat sampai daerah beserta semua orga-
Golongan Karya. nisasi yang seasas/berlindung/bernaung di ba-
wahnya, dan menyatakan PKI sebagai organisasi
terlarang di seluruh wilayah Republik Indonesia.
Di luar pembersihan unsur komunis dari peme-
rintahan, dilakukan upaya penyegaran terhadap
struktur keanggotaan DPR-GR yang baru (DPR-GR minus PKI). Kom-
posisi DPR-GR minus PKI berbeda dengan keanggotaan DPR-GR se-
belumnya. Susunannya terdiri dari Golongan Politik (Nasionalis, Islam,
Kristen-Katolik), dan Golongan Karya.
Penambahan keanggotaan, wakil-wakil partai politik dalam DPR-GR
yang semula duduk dalam Sub-Golongan Kerohanian, Sub-Golongan
Pembangunan Materiil, dan Sub-Golongan Pembangunan Spirituil di-
gabungkan kembali ke dalam partai politik induknya. Dengan demiki-
an, tidak seorang pun anggota DPR-GR dari unsur partai politik menja-
di sub-sub anggota dari Golongan Karya. Sebagai gantinya, diadakan
fraksi baru yaitu Fraksi Karya Pembangunan A, B, dan C, yang seluruh-
nya beranggotakan 96 orang. Fraksi ini merupakan Golongan Karya
non-ABRI dalam DPR-GR minus PKI.
202