Page 210 - BUKU SEABAD RAKYAT INDONESIA BERPARLEMEN
P. 210

WAJAH BARU PARLEMEN INDONESIA
                                                                                                         (1959-1966)





                  Dengan demikian, perbedaan yang prinsip antara susunan keanggo-
                  taan DPR-GR berdasarkan Penetapan Presiden Nomor 4 Tahun 1960
                  dengan susunan keanggotaan DPR-GR sesudah diadakan penyegar-
                  an, antara lain keberadaan Golongan Karya non-ABRI dalam DPR-GR
                  berdasarkan penetapan Presiden Nomor 4 Tahun 1960. Sebagian besar
                  anggotanya (lebih dari dua pertiga) berafiliasi kepada salah satu partai
                  politik, sedangkan pada Golongan Karya dalam
                  DPR-GR  setelah  diadakan  penyegaran  seluruh
                  anggotanya murni berasal dari Golongan Karya.

                  DPR-GR yang telah ditambah jumlah anggota-             Kedudukan, tugas,
                  nya hingga menjadi 414 orang itulah yang men-
                  jalankan  tugas  dan  wewenang  sesuai  dengan         dan wewenang DPR-
                  UUD  1945  sampai  DPR  hasil  pemilihan  umum         GR minus PKI secara
                  benar-benar terbentuk. Hal tersebut diatur da-
                  lam  Ketentuan  Umum  Pasal  1  ayat  (2)  UU  No.     lebih lanjut diatur dan
                  10  Tahun  1966  tentang  Kedudukan  MPRS  dan         ditetapkan dalam Pasal
                  DPR-GR  menjelang  pemilihan  umum.  Sejak  15
                  November 1966, DPR-GR berjalan tanpa PKI.              1 Peraturan Tata Tertib
                                                                         DPR-GR (Keputusan
                  Berkaitan  dengan  kedudukan,  tugas,  dan  we-
                  wenang DPR-GR minus PKI secara lebih lanjut            DPR-GR No. 10/DPR-
                  diatur  dan  ditetapkan  dalam  Pasal  1  Peraturan    GR/III/67-68).
                  Tata Tertib DPR-GR (Keputusan DPR-GR No. 10/
                  DPR-GR/III/67-68), yaitu bersama-sama dengan
                  pemerintah menetapkan Anggaran Pendapatan
                  dan Belanja Negara. Kedua, bersama-sama de-
                  ngan  pemerintah  membentuk  undang-undang
                  dan melakukan pengawasan atas tindakan-tindakan pemerintah.


                  Karena  itu,  untuk  melaksanakan  fungsi  yang  dimaksud  UUD  1945,
                  DPR-GR mempunyai hak-hak tertentu sebagaimana diatur dalam Pa-
                  sal 6 UU No. 10/1966, yaitu hak mengajukan pertanyaan bagi masing-
                  masing anggota, meminta keterangan (interpelasi), mengadakan pe-
                  nyelidikan (angket), mengadakan perubahan (amendemen), mengaju-
                  kan usul pernyataan pendapat atau usul-usul lain, dan menganjurkan
                  seseorang jika ditentukan oleh suatu peraturan perundang-undangan.


                  Kedudukan sebagai pembantu presiden dalam bidang legislatif sebe-
                  narnya masih tetap berlaku selama Peraturan Presiden No. 32 Tahun
                  1964 belum dicabut. Akan tetapi, dalam praktiknya sebelum secara for-
                  mal Peraturan Presiden itu dicabut, DPR-GR minus PKI sudah tidak lagi





                    dpr.go.id                                                                              203
   205   206   207   208   209   210   211   212   213   214   215