Page 206 - BUKU SEABAD RAKYAT INDONESIA BERPARLEMEN
P. 206

WAJAH BARU PARLEMEN INDONESIA
                                                                                                         (1959-1966)





                  beserta ajaran-ajarannya, yang dengan itikad baik, sebagai anak kan-
                  dung revolusi, berani dan jujur dalam memberikan laporan dan pertim-
                  bangan kepada Pimpinan Besar Revolusi, untuk mencegah, baik seka-
                  rang maupun nanti, dalam mengambil keputusan dan kebijaksanaan
                  yang kurang tepat, karena tidak mengejawantahkan suara hati nurani
                  rakyat.


                  Ketiga, sebagai lanjutan pernyataan sebelumnya, menyatakan dalam
                  hubungan itu Angkatan Bersenjata, seperti yang menjadi itikad baik
                  Presiden Soekarno sendiri, juga seperti yang menjadi hasrat suara hati
                  nurani rakyat, hendak menempatkan hakikat kedudukan Presiden yang
                  sebenarnya,  menurut  kemurnian  asas  dan  sendi-sendi  pelaksanaan
                  Undang-Undang Dasar 1945.


                  Keempat, untuk pemurnian pelaksanaan yang berasas dan bersendi-
                  kan kepada UUD 1945, sebagai pengejawantahan hati nurani rakyat,
                  Angkatan  Bersenjata  Republik  Indonesia  mendukung  kebijaksanaan
                  Presiden Soekarno, mengenai:
                    •  Rencana ditetapkan Undang-Undang Pemilihan Umum, berdasar-
                      kan kekuasaan bersama Presiden dan DPR.

                    •  Rencana ditetapkannya Undang-Undang Susunan Dewan Pertim-
                      bangan Agung, berdasarkan kekuasaan bersama Presiden dan DPR.


                  Surat pernyataan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia ini ditetapkan
                  di  Jakarta,  5  Mei  1966,  dan  ditandatangani  oleh  Wakil  Perdana  Menteri

                  Bidang  Pertahanan  Keamanan  a.i./Menteri  Panglima  Angkatan  Darat,
                  Letjen TNI Soeharto, Wakil Panglima Besar Komando Ganyang Malaysia,
                  Jenderal TNI Dr. A.H. Nasution, Menteri/Panglima Angkatan Laut, Laksa-
                  mana  Muda  (L)  Mulyadi,  Menteri/Panglima  Angkatan  Udara,  Komodor
                  Udara  Rusmin  Nuryadin,  dan  Menteri/Panglima  Angkatan  Kepolisian,
                  Komisaris Jenderal Polisi Sucipto Yudodiharjo.


                  Dengan dikeluarkannya Pernyataan ABRI tersebut, Presiden Soekarno
                  tidak  jadi  membubarkan  MPRS  dan  DPR-GR.  Kemudian,  Presiden
                  Soekarno bermaksud menyempurnakan susunan keanggotaan MPRS,
                  DPR-GR,  dan  DPA,  khususnya  untuk  mengisi  kekosongan  lembaga
                  tersebut dari anggota-anggota yang terlibat dalam petualangan kontra-
                  revolusioner Gerakan 30 September.


                  Pada 15 November 1965, DPR-GR minus PKI mengadakan sidang pari-
                  purna. Dalam sidang paripurna tersebut, DPR-GR mengeluarkan sikap.





                    dpr.go.id                                                                              199
   201   202   203   204   205   206   207   208   209   210   211