Page 201 - BUKU SEABAD RAKYAT INDONESIA BERPARLEMEN
P. 201

SEABAD RAKYAT INDONESIA
           BERPARLEMEN










































           Perpisahan pimpinan lama DPR-  Pembersihan unsur PKI dalam keanggotaan DPR-GR yang mengacu
           GR dengan pimpinan yang baru di
           rumah ketua DPR-GR H. A. Syaichu   pada  Undang-Undang  Nomor  10  Tahun  1966  berprinsip  pada  status
           di Slipi, Ketua DPR-GR lama, IGG
           Subamia (ketiga dari kiri diganti   quo (tidak diadakan penggantian atau pengisian lowongan bagi ang-
           oleh H.A. Syaichu kedua dari kiri),   gota  DPR-GR  yang  dinyatakan  berhenti  karena  terlibat  Gerakan  30
           di Jakarta tahun 1966.
                                      September). Setelah pembersihan unsur komunis, segera dibahas ren-
                                      cana penyegaran atau penambahan anggota DPR-GR.


                                      Rapat Panitia Musyawarah DPR-GR pada 8 Desember 1966 mengha-
                                      silkan konsensus. Satu di antaranya menyatakan bahwa jumlah ang-
                                      gota DPR-GR hasil pemilihan umum sebanyak 460 orang, terdiri dari
                                      360 orang yang dipilih dan 100 orang diangkat. Pada rangka penye-
                                      garan  atau  penambahan  anggota  DPR-GR  berdasarkan  musyawa-
                                      rah antara pimpinan DPR-GR dan pengemban Ketetapan MPRS No.
                                      IX/MPRS/1966 telah dicapai kesepakatan mengenai jumlah anggota
                                      DPR-GR, yaitu 90 persen dari 460, sama dengan 414 orang.


                                      DPR-GR itulah yang kemudian dikenal dengan nama DPR-GR minus
                                      PKI atau DPR-GR Orde Baru. Masa kerja DPR-GR minus PKI dari 15
                                      November 1965 sampai 19 November 1966.


                                      Memasuki 1966, desakan rakyat kepada pemerintah untuk menciptakan
                                      stabilitas ekonomi dan politik semakin besar. Demonstrasi terhadap pe-




           194
   196   197   198   199   200   201   202   203   204   205   206