Page 211 - BUKU SEABAD RAKYAT INDONESIA BERPARLEMEN
P. 211
SEABAD RAKYAT INDONESIA
BERPARLEMEN
Lautan manusia membanjiri rapat berkedudukan sebagai pembantu Presiden. Hal ini dibuktikan dengan
umum untuk keselamatan revolusi
dan pernyataan terima kasih tidak terlebih dahulu melaporkan kepada Presiden, tetapi pimpinan
kepada Panglima Besar Revolusi DPR GR atas inisiatif sendiri dalam masa reses mengambil kebijakan
Bung Karno serta mendukung
kebijaksanaan Letjen Soeharto untuk membekukan sementara 62 anggota.
dalam membubarkan PKI.
Tindakan-tindakan lain yang dapat membuktikan pula bahwa DPR-GR
tidak lagi sebagai pembantu presiden ialah pendemisioneran pimpinan
DPR-GR dan pengangkatan caretaker pimpinan DPR-GR oleh sidang
pleno pada 2 Mei 1966 serta memilih dan mengesahkan
sendiri pimpinan DPR-GR oleh Sidang Pleno DPR-GR 17 Mei 1966.
Kedudukan sebagai pembantu presiden secara yuridis formal baru di-
hapus dengan dicabutnya Peraturan Presiden No. 32 Tahun 1964 oleh
Peraturan Presiden No. 7 Tahun 1966, yang dalam Pasal 2 berbunyi:
“Menyerahkan kepada DPR-GR untuk mengatur dan menetapkan
Peraturan Tata Tertib sendiri sesuai dengan perkembangan pelaksana-
an Undang-Undang Dasar 1945” .
Meskipun DPR-GR minus PKI ini tidak lagi berkedudukan sebagai pem-
bantu presiden, kerja sama yang diharapkan antara DPR-GR dan presi-
den/pimpinan eksekutif masih sering mengalami kendala. Hal itu mengi-
ngat situasi politik yang masih sangat labil waktu itu sehingga diperlukan
adanya usaha untuk menempatkan setiap persoalan pada porsinya agar
dapat diselesaikan oleh instansi-instansi yang bersangkutan.
204