Page 222 - BUKU SEABAD RAKYAT INDONESIA BERPARLEMEN
P. 222
DPR-RI MASA ORDE BARU: MENGUATNYA PERAN NEGARA
(1967-1998)
Parlemen atau yang lazim disebut di Indonesia sebagai Dewan Per- Suasana salah satu sidang
DPR-GR tahun 1967
wakilan Rakyat (DPR) esensinya merupakan sebuah alat untuk mem-
batasi kekuasaan seorang presiden di sebuah negara yang menganut
sistem presidensial. Andai kata semua kekuasaan, legislatif, eksekutif,
dan yudikatif—mengacu pada pemikiran Montesquieu, seorang pemi-
kir politik Prancis—terpusat pada diri presiden, ia akan muncul sebagai
lembaga yang cenderung diktator. Karena ia menguasai fungsi lem-
baga-lembaga tinggi negara.
Dalam kaitan ini, DPR harusnya memiliki peranan yang signifikan da-
lam jalannya sejarah perpolitikan bangsa Indonesia. Tetapi, dalam be-
berapa periode sejarah, terutama dalam periode kekuasaan Presiden
Soekarno dan ditambah dengan masa Orde Baru yang dipimpin Presi-
den Soeharto, peranan DPR tereduksi oleh berbagai kewenangan ek-
sekutif presiden yang memangkas kewenangan DPR sebagai lembaga
legislatif.
Namun, kenyataannya memang terjadi perubahan besar-besaran we-
wenang dan fungsi DPR, baik setelah dekrit Presiden Soekarno mau-
pun ketika Orde Lama tumbang. Pada masa itu pamor Soeharto naik,
bukan saja karena dia menaruh perhatian di bidang pengamanan dan
ketertiban nasional di ranah publik, namun lebih jauh berwenang pula
untuk “mengamankan kondisi” pemerintahan dan politik, terutama dari
unsur komunis. Pada masa ini dibentuklah Komando Operasi Pemu-
215
dpr.go.id 215