Page 226 - BUKU SEABAD RAKYAT INDONESIA BERPARLEMEN
P. 226

DPR-RI MASA ORDE BARU: MENGUATNYA PERAN NEGARA
                                                                                                         (1967-1998)





                  bagaimana  menyelenggarakan  pemilu  tanpa  mengorbankan  program
                  ekonomi pemerintah. Dengan kata lain, pemilu harus memberi mandat
                  pemerintahan kepada kelompok yang paling bertekad untuk melakukan
                  pembangunan.


                  Menyikapi ketetapan tentang pemilu itu, kelompok Soeharto tampil de-
                  ngan strategi sebagai berikut:

                    1.  Membentuk  suatu  pengelompokan  politik  baru  DPR  yang  terdiri
                      dari para politisi non-partai yang terikat dengan program pemba-
                      ngunan  pemerintah.  Akhirnya,  keharusan
                      untuk  segera  memiliki  kelompok  perwakil-
                      an  dalam  DPR  dan  suatu  mesin  pemilihan
                      (keduanya  dibutuhkan  dalam  menjalankan
                      strategi  konstitusional)  membuat  pemimpin       Tujuan pokok
                      Orde Baru menggunakan Sekber Golkar dan
                      meletakkan  orang-orangnya  sendiri  dalam         korporatisasi adalah
                      posisi-posisi  kepemimpinan  organisasi  ter-      untuk mengendalikan
                      sebut.  Keputusan  untuk  memasuki  Sekber
                      Golkar dipermudah dengan adanya kesepa-            perwakilan kepentingan
                      katan yang dicapai dengan partai-partai po-        kelompok sedemikian
                      litik tentang penundaan pemilu sampai 1971.
                                                                         rupa untuk mencegah
                    2. Mendorong      penciptaan     semacam
                      perwakilan     kepentingan     korporatis.         timbulnya konflik
                      Tujuan  pokok  korporatisasi  adalah  untuk        sosial atau mengancam
                      mengendalikan perwakilan kepentingan ke-
                      lompok  sedemikian  rupa  untuk  mencegah          kekuasaan pemerintah.
                      timbulnya  konflik  sosial  atau  mengancam
                      kekuasaan pemerintah. Selain itu, juga un-
                      tuk  melengkapi  strategi  pemerintah  dalam
                      mengendalikan  birokrasi  dan  menghilang-
                      kan pengaruh partai-partai politik di dalamnya, maka sasaran uta-
                      ma korporatisasi selama Orde Baru adalah perkumpulan yang me-
                      wakili pegawai negeri.
                    3. Menyederhanakan partai politik melalui pengelompokan Strategi
                      terakhir  adalah  pengendalian  kepartaian  di  Indonesia.  Langkah
                      pertama ke arah penyederhanaan partai politik dengan Ketetap-
                      an No. 22/1966 tentang pengaturan kembali struktur politik. Pada
                      27 Februari 1970, Soeharto bertemu dengan para pemimpin par-
                      tai untuk membicarakan rencana pemerintah mengurangi jumlah
                      partai dengan pengelompokannya menjadi dua kelompok. Perte-





                    dpr.go.id                                                                              219
   221   222   223   224   225   226   227   228   229   230   231