Page 270 - BUKU SEABAD RAKYAT INDONESIA BERPARLEMEN
P. 270

DINAMIKA DAN PERANAN DPR-RI DALAM MEMPERBAIKI
                                                                                  KEHIDUPAN BERNEGARA PADA ERA REFORMASI (1998-2018)





                  Dua koalisi partai-partai yang ada di DPR, KMP,
                  dan  KIH  pada  kenyataannya  tidak  berlangsung
                  lama. Setelah Pemilihan Presiden 2014 usai, terja-     Dinamika kekuatan
                  di perpindahan dukungan dari partai-partai yang
                  tadinya berada di KMP menuju ke KIH. PPP sejak         politik di DPR mau
                  Oktober 2014 mengalihkan dukungannya kepada            tak mau membuat
                  Presiden terpilih, Joko Widodo. Kurang dari seta-
                  hun setelah perpindahan dukungan PPP itu, pada         pelaksanaan fungsi
                  September  2015,  giliran  PAN  yang  menyatakan       pengawasan mengalami
                  dukungannya  kepada  pemerintah.  Hal  ini  tentu
                  saja mulai menggoyahkan kekuatan KMP, karena           perlambatan. Ini
                  sebelumnya koalisi ini bisa menguasai parlemen.        disebabkan belum


                  Goyahnya kekuatan KMP baru benar-benar tera-           ditemukannya
                  sa pada Januari 2016. Pada saat itu Partai Golkar      kesepakatan untuk
                  menyatakan dukungannya terhadap pemerintah
                  dan  kemudian  bergabung  dalam  KIH.  KIH  dan        kepentingan nasional di
                  pemerintah tadinya hanya memiliki suara minori-        antara dua koalisi yang
                  tas di parlemen (37,14 persen), jika dibandingkan
                  dengan KMP yang mayoritas (47,56 persen). De-          ada di DPR saat itu.
                  ngan  sejumlah  perpindahan  tersebut  KIH  men-
                  jadi mayoritas dengan 66,01 persen suara di par-
                  lemen. Hal ini tentu saja sangat menguntungkan
                  pemerintah  karena  program-program  pemerin-
                  tah yang sedang berlangsung akan lebih mudah disetujui DPR.

                  Dinamika kekuatan politik di DPR mau tak mau membuat pelaksanaan
                  fungsi pengawasan mengalami perlambatan. Ini disebabkan belum dite-
                  mukannya kesepakatan untuk kepentingan nasional di antara dua koalisi
                  yang ada di DPR saat itu. Ini, misalnya, terjadi saat ketidakhadiran menteri
                  dan pejabat eselon I ketika AKD mengundang rapat-rapat di DPR. Selain
                  itu, DPR juga harus melakukan penyesuaian mitra kerja di beberapa komi-
                  si karena adanya perubahan nomenklatur kementerian di Kabinet Kerja.

                  Setelah dinamika di parlemen mereda, kinerja DPR dalam pelaksanaan
                  fungsi pengawasan mulai terlihat. Ini tercermin pada keterlibatan DPR
                  dalam proses seleksi pengangkatan pejabat publik. Model seleksi se-
                  macam itu juga dikombinasikan dengan pertimbangan politis secara
                  demokratis terkait aspirasi yang berkembang. Proses seleksi ini me-
                  ngedepankan prinsip keterbukaan antara lain dengan mengumumkan
                  nama-nama calon pejabat publik melalui media massa untuk mempe-
                  roleh tanggapan publik.





                    dpr.go.id                                                                              263
   265   266   267   268   269   270   271   272   273   274   275