Page 71 - BUKU SEABAD RAKYAT INDONESIA BERPARLEMEN
P. 71

SEABAD RAKYAT INDONESIA
           BERPARLEMEN





                                      berkolaborasi dengan Presiden dalam menetapkan GBHN; dan (2) Ber-
                                      sama-sama Presiden menetapkan UU. Penjelasan pertama merupakan
                                      tugas MPR, sedangkan penjelasan kedua merupakan tugas DPR.


                                      Penjelasan itu juga menyebutkan bahwa BP yang bertugas atas nama
                                      KNIP tidak lagi mengurus pekerjaan eksekutif. Kekuasaan BP akan
                                      berakhir setelah terbentuknya MPR dan DPR. Penjabaran tugas yang
                                                           dibuat berdasar Maklumat Wakil Presiden No.
                                                           X itu kemudian mengubah secara drastis mak-
                                                           na pasal IV Aturan Peralihan UUD 1945.

           Kekuasaan KNIP                                  Dengan  maklumat  itu,  kekuasaan  Presiden

           yang sehari-hari                                dikurangi,  sementara  kekuasaan  KNIP  yang
           dilaksanakan oleh Badan                         sehari-hari  dilaksanakan  oleh  BP  berubah,
                                                           dari yang semula pembantu Presiden menjadi
           pekerja berubah, dari                           badan tersendiri yang mempunyai kekuasaan

           yang semula pembantu                            legislatif.  Maklumat  No.  X,  yang  kelahirannya
                                                           didorong oleh Sidang Pleno I KNIP, telah men-
           Presiden menjadi                                jadikan KNIP sebagai akar kelahiran MPR dan

           badan tersendiri yang                           BP cikal bakal dari DPR.
           mempunyai kekuasaan                             Siapa yang akan memimpin BP, yang sekaligus

           legislatif.                                     memimpin KNIP? Sidang hari kedua yang ber-
                                                           langsung pada 17 Oktober 1945 mendengarkan
                                                           laporan formatur yang diberi tugas membentuk
                                                           komposisi  dan  personalia  BP.  Jumlah  anggota
                                                           BP adalah 15 orang, antara lain:

                                        •  Ketua: Sutan Syahrir

                                        •  Wakil Ketua: Amir Syarifuddin

                                        •  Sekretaris: Suwandi

                                      Melalui BP, pada 30 Oktober 1945, ketika Soekarno-Hatta dan Amir
                                      Syarifuddin  sedang  berada  di  Surabaya  untuk  menengahi  pertikai-
                                      an antara rakyat Surabaya dan Sekutu, mereka mengusulkan kepada
                                      pemerintah agar rakyat dapat diberi kesempatan mendirikan partai
                                      politik. Konsiderans yang diajukan dalam usul BP adalah karena ke-
                                      merdekaan bersidang dan berkumpul dijamin oleh UUD 1945.


                                      Usul BP ini langsung dijawab. Pada 3 November 1945 keluarlah maklu-
                                      mat pemerintah yang ditandatangani oleh Wakil Presiden Hatta, yang




           64
   66   67   68   69   70   71   72   73   74   75   76