Page 19 - MAJALAH 101
P. 19
LAPORAN UTAMA
azHar rOMLi
Aturan main Pemilu sudah disahkan DPR RI lewat pengesahan UU No.8/2012 tentang Pemilu
Anggota DPR, DPD, dan DPRD. Banyak pasal krusial yang diamanatkan UU tersebut. Misalnya,
Pemilu 2014 menggunakan sistem proporsional terbuka dengan suara terbanyak. Ekses yang
selalu terjadi dengan sistem ini adalah ongkos politik yang mahal. Untuk itu, kita mungkin
nanti perlu mengaturnya dalam UU tersendiri, agar ongkos politik tidak membebani anggaran
negara.
arlementaria berhasil menemui reporter Parlementaria Muhammad Husen,
Anggota Komisi II DPR RI Azhar Romli Mastur Prantono, dan fotografer Eka Hindra,
Puntuk diajak berbincang banyak hal ia me nyam but baik dengan penuh keramahan
menyangkut Pemilu 2014. Ditemui di ruang pada akhir Maret lalu.
kerjanya, Azhar sangat antusias berbagi
pemikiran menyangkut Menurut Azhar, dengan disahkannya UU
urusan politik. Pemilu yang baru, lembaga parlemen diharap
K e p a d a kan semakin kuat. Keterwakilan partaipartai
politik di DPR RI semakin mengukuhkan
sistem presidensial. “Penguatan kelembagaan
parlemen sangat diharapkan untuk menopang
penguatan sistem presidensial. Check and
balances antara eksekutif dan legislatif harus
berjalan. Bahkan, dengan UU No.8/2012 diha
rap kan dapat merekrut anggotaanggota yang
berkualitas,” jelas Azhar.
Anggota Fraksi Partai Golkar (FPG) ini,
melihat, sistem proporsional terbuka dengan
suara terbanyak merupakan keputusan
politik yang sangat tepat saat ini.
Artinya, dengan sistem ini, kita
ingin menempatkan kedaulatan
rakyat pada tempatnya. Hanya
saja menurut Azhar. teknik
penghitungan suara untuk
pe nen tuan calon anggota
PARLEMENTARIA EDISI 101 TH. XLIII, 2013 19