Page 29 - MAJALAH 103
P. 29
LAPORAN UTAMA
Membicarakan kembali gerakan reformasi tidak bisa lepas ingatan kita pada peristiwa yang sangat
bersejarah dimana ribuan mahasiswa menduduki Gedung DPR-RI Senayan, Jakarta pada 19 Mei 1998.
Peristiwa ini bisa disebut sebagai puncak gerakan reformasi yang didengungkan untuk menggulingkan
Presiden Soeharto.
erbukti, begitu Presiden Soeharto menyatakan berhenti pada tanggal 21 Mei 1998, ribuan mahasiswa yang
tengah menggelar demo di DPR langsung menceburkan diri ke dalam kolam air mancur yang terletak di
Thalaman Gedung DPR sebagai tanda syukur bahwa salah satu tuntutannya berhasil. Untuk mengenang
kembali gerakan reformasi tersebut berikut kronologis kejadian pada Mei 1998.
Kronologi gerakan reformasi 1998:
Sidang Umum MPR bulan Maret 1998 memilih
Soeharto dan B.J. Habibie sebagai Presiden dan Para mahasiswa dari berbagai perguruan
Wakil Presiden RI untuk masa jabatan 19982003, 19 tinggi di Jakarta dan sekitarnya berhasil
dilanjutkan pembentukan dan pelantikan Kabinet Mei 1998 menduduki gedung MPR/DPR.
Pembangunan VII.
Pada saat yang bersamaan, ti dak kurang
Mei 1998. Para mahasiswa dari berbagai daerah dari satu juta manusia ber kum pul di alun
mulai bergerak menggelar demonstrasi dan aksi alun utara Kera ton Yogyakarta untuk
keprihatinan yang menuntut penurunan harga meng hadiri pisowanan agung, guna
barangbarang kebutuhan pokok (sembako), mendengarkan maklumat dari Sri Sultan
penghapusan KKN, dan mundurnya Soeharto dari Hamengku Buwono X dan Sri Paku Alam
kursi kepresidenan. VII.
Terjadi unjuk rasa mahasiswa Tanggal 19 Mei 1998, Harmoko sebagai
12 Universitas Trisakti Jakarta telah pimpinan MPR/DPR mengeluarkan
pernyataan berisi ‘anjuran’ agar Presiden
Mei 1998 terjadi bentrokan dengan aparat Soeharto mengundurkan diri.
keamanan yang menyebabkan
empat orang mahasiswa (Elang Mulia
Lesmana, Hery Hartanto, Hafidhin Presiden Soeharto mengundang tokoh
A. Royan, dan Hendriawan Sie) 20 tokoh agama dan tokohtokoh masyarakat
tertembak hingga tewas dan puluhan Mei 1998 untuk dimintai pertimbangan dalam rangka
mahasiswa lainnya mengalami luka membentuk Dewan Reformasi yang akan
luka. Kematian empat mahasiswa diketuai oleh Presiden Soeharto.
tersebut mengobarkan semangat para
mahasiswa dan kalangan kampus Pukul 10.00 di Istana Negara, Presiden
untuk menggelar demonstrasi secara 21 Soehar to menyatakan berhenti /
besarbesaran. Mei 1998 meletakkan jabatannya sebagai Presiden
RI di hadapan Ketua dan beberapa
13-14 Di Jakarta dan sekitarnya terjadi anggota Mahkamah Agung. Berdasarkan
pasal 8 UUD 1945, kemudian Soeharto
Mei 1998 kerusuhan massal dan penjarahan menyerahkan jabatannya kepada Wakil
Presiden B.J. Habibie sebagai Presiden RI.
sehingga kegiatan masyarakat
mengalami kelumpuhan. Dalam Pada waktu itu juga B.J. Habibie dilantik
peristiwa itu, puluhan toko dibakar dan menjadi Presiden RI oleh Ketua MA.
isinya dijarah, bahkan ratusan orang
mati terbakar.
PARLEMENTARIA EDISI 103 TH. XLIII, 2013 29