Page 14 - MAJALAH 210
P. 14
LAPORAN UT AMA
Kontroversi Hukuman Mati
Salah satu isu bisa masuk menjadi pasal dalam webinar “Indonesia Way” Pembaruan
kontroversial namun KUHP kelak. Dulu, katanya, tidak Politik Hukum Mati melalui RKUHP,
menarik adalah hukuman satu pun fraksi dari 10 fraksi di Mei lalu. Pembahasan RKUHP kini
DPR yang menentang hukuman
sedang kembali dibahas intensif.
mati yang dituangkan mati. Kini, ada sembilan fraksi yang Mestinya, pada periode lalu sudah
dalam RKUHP. Isu ini posisinya menentang hukuman bisa dibawa ke paripurna. Hanya saja
selalu jadi perdebatan tersebut. beberapa pasal dinilai masih menuai
kontroversi, sehingga diendapkan
“Bahwa ada pribadi-pribadi
sengit antara kelompok Anggota Komisi III DPR RI yang dahulu.
yang pro dan kontra di menentang pidana mati atau Politisi PPP ini juga ikut larut
Komisi III DPR RI. tidak setuju, itu tentu harus kita dalam perdebatan hukuman mati.
hormati sebagaimana pendirian Pada periode lalu, ia setuju hukuman
dari teman-teman masyarakat mati diberlakukan dan masuk dalam
sipil,” ungkap Arsul saat acara pasal KUHP. Walau sudah disepakati
SEMPAT masuk KUHP, gelombang yang
disetujui pada kontra tak henti-hentinya menolak
periode lalu, pasal hukuman mati. Bahkan,
kini malah delegasi parlemen Uni Eropa
ditentang. sampai mendatangi
Politik hukum Komisi III DPR
di parlemen untuk berdialog
sedang sekaligus
merumuskan
desain Kitab Undang-Undang
Hukum Pidana (KUHP) yang
keindonesiaan.
Perdebatan isu hukuman mati
kembali ramai pada periode DPR
RI saat ini (2019-2024). Padahal,
pada periode lalu (2014-2019),
pasal hukuman mati dalam
RKUHP sudah ditetapkan. Karena
masih menyimpan banyak
kontroversi, RKUHP yang
sedianya sudah disahkan
DPR pada periode lalu,
ditunda. Pada periode
ini dokumen RKUHP
dibuka kembali dan
diperdebatkan lagi.
Anggota Komisi
III DPR RI Arsul Sani,
Mei lalu menjelaskan
kepada pers bahwa
pasal hukuman mati kini
jadi perdebatan baru. Isu
ini memang harus dibahas
hati-hati dan teliti untuk Anggota Komisi III DPR RI Arsul Sani
14 PARLEMENTARIA EDISI 210 TH. 2022