Page 58 - MAJALAH 65
P. 58

KUNJUNGAN KERJA























             Kunker Komisi VII ke Provinsi Kalsel, dipimpin Ketua komisi Airlangga Hartarto saat meninjau PT. Galuh Cempaka di Banjarmasin.
             Foto : Suwarni.



            Kalsel yang tidak menganggap penting  kedatangan mereka hanya dipandang  VII sepakat akan mengundang
            atas kehadiran para wakil rakyat dari  sebelah mata serta tidak mendapatkan  ketiganya untuk hadir di Jakarta.
            pusat. Terlebih  paparan  yang    arti apa-apa. “Kami kesini untuk
            disampaikan Sekda Kalsel sangat ’datar’  membela kepentingan rakyat banyak,  Kondisi Pertambangan
            tanpa mempromosikan berbagai      tapi ternyata sia-sia saja,” katanya.  Kekecewaan Komisi VII juga
            kekayaan serta potensi yang bisa    Sementara Ade Daud Iswandi     ditujukan kepada Kepala Dinas
            dikembangkan di daerah Kalsel.    Nasution mengusulkan, tambang-   Pertambagan (Kadistemben) Kalsel Ali
               Padahal kata Asfi, momen seperti  tambang yang tidak memberikan  Muzanie. Pasalnya Kadistamben
            itu sangat langka. Seharusnya     kontribusi ke masyarakat secara  Kalsel tidak dapat menjelaskan secara
            dimanfaatkan     sebaik-baiknya   seimbang, sebaiknya ditutup saja,  rinci kondisi pertambangan di
            mengingat kehadiran Komisi VII dalam  termasuk ketiga perusahaan pemegang  wilayahnya.
            rangka mencari masukan untuk      PKP2B, baik itu JBG, Arutmin dan    Anggota Komisi VII (FPG) Mahadi
            pengembangan daerah. “Yang kami   Adaro.                           Sinambela mempertanyakan luas areal
            undang adalah Direktur Utama.       Menurut Ade, dalam setahun     tambang kuasa pertambangan yang
            Sekarang untuk apa, kalaupun kami  sesuai perhitungannya, ketiga   masih tersedia, Kadis menjawab sudah
            tanya, pasti tidak bisa menjawab  perusahaan itu mampu menghasilkan  habis. Praktis, jawaban tersebut memicu
            dengan alasan bukan wewenang,” kata  uang hingga Rp2,8 triliun. Bila  kemarahan Mahadi.
            Asfihani dari Fraksi Partai Demokrat.  dikalkulasi total pengiriman batubara  “Kalau lahan pertambangan sudah
               Kemarahan juga disampaikan     dari Kalsel mencapai 70 juta ton per  habis, untuk apa lagi ada dinas
            Anggota Komisi VII Watty Amir (F-  tahun, dikalikan harga batubara  pertambangan, sebaiknya ditutup saja.
            PG) ketika General Manajer        sekarang (40 dolar AS), hasilnya  Kan Kadistamben sudah tidak ada
            Operasional PT Adaro Priyadi dan  mencapai Rp2,8 triliun. Merupakan  pekerjaan. Untuk tambang maupun
            Manajer Operasional PT Jorong     jumlah yang fantastis. Tapi faktanya  kuasa pertambangan (KP) yang
            Barutama Greston (JBG) Kalsel, Mu’it  daerah hanya mendapatkan kurang dari  bermasalah diserahkan saja ke polisi,”
            Makruf yang mewakili Dirutnya     RP.70 miliar.                    cetusnya.
            hendak menyampaikan kondisi dan     “Sangat tidak sebanding. Harusnya  “Pak Ali Muzanie boleh
            potensi perusahaannya. Mu’it pun  daerah mendapatkan dana minimal 5  mengeluhkan soal dana pembagian
            diputuskan tidak perlu menyampaikan  kali lipat dari Rp70 miliar. Kalau begini  yang tidak adil, tetapi pengelolaan dana
            keterangan apapun.                siapa yang dapat duit, siapa yang  dan kinerja juga harus diperbaiki.
               Watty Amir mengatakan semua    merana. Harus ada timbal baliknya  Bagaimana mungkin data tentang
            yang disampaikan sudah ada        dong,” tukas Ade.                pertambangan tidak lengkap. PKP2B
            dimakalah, sedangkan jika dilakukan  Perusahaan tambang boleh tetap  memang kewenangan pusat, tapi jika
            pendalaman dirasa percuma mengingat  beroperasi, asalkan masyarakat benar-  ternyata di daerahpun tidak ada data
            perwakilan yang hadir tidak dapat  benar mendapatkan berkah, pendidikan  KP kemana lagi kami akses,” tambah
            mengambil keputusan.              dan kesehatan gratis, jalan mulus dan  Mahadi.
               Kekecewaan yang sama juga      kesejahteraan yang memadai. Karena  Ia berpendapat, untuk memperbaiki
            diungkapkan oleh beberapa anggota  ketidakhadiran tiga Dirut perusahaan  sistem pertambangan di Indonesia yang
            Komisi VII lainnya, karena merasa  tambang itu, maka Tim Kunker Komisi  kondisinya carut marut, perlu ada


            58      PARLEMENTARIA TH. XXXIX NO. 65
   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63