Page 24 - MAJALAH 115
P. 24

SUMBANG SARAN





          PELAKSANAAN FUNGSI ANGGARAN DPR


          PASCA KEPUTUSAN MK NO. 35/PUU-XI/2013








                   esuai Pasal 20A ayat (1) UUD 1945, DPR me-  Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Forum Indonesia
                   miliki fungsi legislasi, anggaran, dan pen-  untuk Transparansi Anggaran (Fitra), Indonesia Budget
                   gawasan. Pelaksanaan fungsi DPR tersebut  Center (IBC), dan Indonesian Corruption Watch (ICW),
                   dituangkan lebih lanjut dalam UU No. 27 ta-  Feri Amsari (Dosen FH Unand), dan Hifdzil Alim (Peneliti
           Shun 2009 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD  FH UGM).
          (MD3). Fungsi legislasi dilaksanakan sebagai perwuju-
          dan DPR selaku pemegang kekuasaan membentuk UU.     Menurut MK, norma yang mengatur hubungan antara
          Fungsi anggaran dilaksanakan untuk membahas dan  komisi dan Banggar tercantum dalam UU MD3. Fungsi
          memberikan persetujuan atau tidak terhadap rancan-  utama Banggar adalah untuk melakukan sinkronisasi
          gan undang-undang terhadap APBN yang diajukan oleh  pembahasan terkait anggaran yang telah dilakukan
          presiden. Sedangkan fungsi pengawasan dilaksanakan  oleh masing-masing komisi. Pembahasan terbatas
          melalui pengawasan atas pelaksanaan UU dan APBN.  pada alokasi anggaran yang telah diputuskan oleh
                                                            komisi. Oleh karena itu, tidak tepat apabila kemudian
           Dalam pelaksanaan fungsi Anggaran, kedudukan  Banggar dianggap sebagai Alat Kelengkapan DPR yang
          DPR menjadi sentral, oleh karena apabila DPR  kewenangannya melebihi komisi atau supra komisi.
          tidak menyetujui RAPBN yang diusulkan presiden,
          pemerintah menjalankan APBN tahun yang lalu. Dalam   Terkait kewenangan DPR membahas RAPBN secara
          membahas APBN, DPR memiliki alat kelengkapan yang  rinci sampai pada tingkat kegiatan dan jenis belanja
          bersifat tetap yaitu komisi-komisi dan Badan Anggaran  kementerian/lembaga  (K/L), hal tersebut  tidak
          (Banggar). Komisi membahas penyusunan RAPBN  sesuai dengan fungsi dan kewenangan DPR sebagai
          yang termasuk dalam ruang lingkup tugasnya bersama  lembaga perwakilan karena kegiatan dan jenis
          dengan pemerintah. Sedangkan Banggar memiliki  belanja merupakan wilayah kewenangan presiden
          tugas membahas bersama pemerintah yang diwakili  sebagai perencana dan pelaksana APBN. Disamping
          oleh menteri untuk menentukan pokok-pokok kebijakan  itu, kewenangan DPR dalam melaksanakan fungsi
          fiskal secara umum dan prioritas anggaran untuk  anggaran terbatas pada persetujuan dan pengawasan
          dijadikan acuan bagi setiap kementerian/lembaga dalam  anggaran. Praktik penundaan pencairan (pemberian
          menyusun usulan anggaran; menetapkan pendapatan  tanda bintang) anggaran pada mata anggaran oleh
          negara bersama pemerintah dengan mengacu pada  DPR yang mengakibatkan mata anggaran tersebut tidak
          usulan komisi terkait; membahas RUU tentang APBN  mendapat otorisasi untuk digunakan, sudah masuk pada
          bersama presiden yang dapat diwakili oleh menteri  pelaksanaan APBN yang telah ditetapkan sebelumnya,
          dengan mengacu pada keputusan rapat kerja komisi  dan bukan termasuk pada salah satu fungsi pengawasan
          dan pemerintah mengenai alokasi anggaran untuk  DPR yang dimaksud oleh UUD 1945.
          fungsi, program, dan kegiatan kementerian/lembaga;
          melakukan sinkronisasi terhadap hasil pembahasan    Atas dasar pertimbangan tersebut, MK mengeluarkan
          di komisi mengenai rencana kerja dan anggaran  keputusannya No. 35/PUU-XI/2013 yang isinya sebagai
          kementerian/lembaga; membahas laporan realisasi dan  berikut:
          prognosis yang berkaitan dengan APBN; dan membahas
          pokok-pokok penjelasan atas rancangan undang-     a. Menghilangkan frasa “kegiatan, dan jenis belanja”
          undang tentang pertanggungjawaban pelaksanaan       pada Pasal 15 ayat (5) UU No. 17 tahun 2003 tentang
          APBN.                                               Keuangan Negara yang berbunyi “APBN yang disetujui
                                                              oleh DPR terinci sampai dengan unit organisasi,
           Dalam perjalanannya, Mahkamah Konstitusi (MK)      fungsi, program, kegiatan, dan jenis belanja”.
          sebagai lembaga negara yang bertugas mengawal
          konstitusi melakukan uji materi atas UU No. 17 tahun  b. Sedangkan yang terkait MD3, memutuskan bahwa:
          2003 tentang Keuangan Negara dan UU MD3 terhadap
          UUD 1945, khususnya yang terkait pelaksanaan fungsi   •Pasal 71 huruf g  yang berbunyi “membahas
          anggaran DPR yang dilaksanakan oleh Banggar. Uji      bersama Presiden dengan memperhatikan
          materi tersebut dilakukan atas permohonan dari Yayasan   pertimbangan DPD dan memberikan persetujuan


          24 PARLEMENTARIA  EDISI 115 TH. XLIV, 2014
   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29