Page 51 - MAJALAH 69
P. 51

KUNJUNGAN KERJA


            Perundang-undangan.             penetapan calon Ibu Kota Provinsi  paham terhadap aturan maupun
               Hal itu terungkap saat kunjungan  Sulawesi Timur.             prosedur yang berlaku merupakan
            kerja Komisi II DPR RI yang        Tim ini menanyakan kota mana  kesulitan utamanya.
            berlangsung pada tanggal 5 hingga 7  yang akan dijadikan ibu kota Provinsi  Oleh sebab itu dilakukan
            November 2008 dipimpin oleh Wakil  tersebut tetapi mereka (Pemprov  penyuluhan hukum kepada pihak-pihak
            Ketua Komisi II Eka Santosa (F-PDIP)  Sulteng) mengatakan masih kesulitan  yang bersengketa. Kasus yang baru
            serta didampingi 9 anggota lainnya yakni  menentukannya,  ada  yang  terselesaikan sekitar 30%, dan sebagian
            Rustam E. Tamburaka (F-PG), Agus  menginginkan Poso dan sejumlah kota-  masih dalam proses di pengadilan.
            Clarus (F-PDIP), Djuhad Mahja (F-  kota lain di wilayah tersebut. Mereka  Menanggapi pertanyaan mengenai
            PPP), Muhammad Yus (F-PPP), Anwar  berkeinginan menyerahkan keputusan  kebijakan yang telah diambil dalam
            Yunus (F-PD), Andi Yuliani Paris (F-  mengenai hal itu pada pemerintah pusat  persiapan pelaksanaan program Agraria,
            PAN), Saifullah Ma’sum (F-KB),  dan DPR pusat.                   dijelaskan Kakanwil BPN Sulteng
            Untung Wahono (F-PKS) dan Pastor   Pimpinan Komisi II menyatakan  pihaknya telah melakukan beberapa
            Saut M. Hasibuan (F-PDS).       bahwa mereka siap membicarakannya  persiapan diantaranya melakukan
               Dalam lawatannya ke Provinsi  dengan pemerintah jika mereka   koordinasi, memberikan pemahaman
            Sulawesi Tengah ini Tim Komisi II DPR  memintanya untuk memutuskan dan  tentang program Reforma Agraria
            RI melakukan pertemuan dengan   menjadikannya agenda pada rapat  kepada seluruh jajaran kantor pertanahan
            Gubernur Sulteng Bandjela Paliudju  bersama  dengan  pemerintah.  se-Provinsi Sulteng.
            membahas tentang keinginan sebagian  Diharapkan nantinya akan dapat  Di sisi lain juga menyiapkan calon
            masyarakat Sulteng utnuk membentuk  diputuskan pada Rapat Paripurna  lokasi yaitu 52 lokasi yang tersebar di 8
            daerah otonom baru (Provinsi Sulawesi  Dewan setelah Pemilu 2009.  kabupaten (Donggala, Buol, Poso, Toli-
            Timur).                            Sementara itu, dalam kunjungannya  toli, Parigi, Montong, Morowali, Bangai,
               Komisi II merespon aspirasi  ke Kantor Badan Pertanahan Nasional  dan Bangai Kepulauan).  Langkah
            masyarakat yang berada di kawasan  (BPN) Sulteng, Tim Komisi II DPR RI  lainnya memberikan sosialisasi mengenai
            timur Sulteng, dan mempertanyakan  mempertanyakan tentang kasus-kasus  program tersebut kepada seluruh bupati,
            mengenai kesiapan persyaratan   sengketa tanah yang ada di wilayah  DPRD, kepala dinas terkait dan tokoh-
            administrasi, teknis dan kewilayahan  Sulteng 5 tahun terakhir dan apa  tokoh masyarakat.
            serta keinginan masyarakat setempat.  penyebab terjadinya sengketa tanah  BPN juga menerbitkan/merevisi
               Ketua  Tim Eka Santosa       tersebut.                        Surat Keputusan Gubernur tentang
            menambahkan bahwa tim telah        Menurut Kakanwil Pertanahan   Panitia Pertimbangan Landreform
            mendapat masukan dari para bupati yang  Sulteng, terdapat 52 kasus sengketa tanah  Provinsi dan Surat Keputusan Bupati
            ada di wilayah timur Sulteng ini seperti  di Sulteng selama 5 tahun terakhir ini  tentang Panitia Pertimbangan
            Bupati Poso, Morowali, Banggai  dan penyebabnya adalah para pemilik  Landreform di 8 kabupaten tersebut.
            Kepulauan, dan Tojo Unu-Ana.    tanah tidak pernah memelihara dengan  Mereka menambahkan bahwa telah
               Menanggapi pertanyaan Komisi II,  baik, tidak dipasangnya batas permanent,  dilakukan pengukuran keliling,
            Bandjela mengatakan bahwa pada  dan lama ditinggalkan pemiliknya.  penetapan Tanah Obyek Landreform
            prinsipnya ia telah merespon aspirasi  Adapun pihak yang bersengketa  (TOL) seluas 13.323.4171 ha dengan
            masyarakat dan tidak menghalangi-  adalah orang dengan orang, orang  jumlah 7.912 bidang, dilakukan
            halangi keinginan masyarakat yang ada  dengan badan hukum, masyarakat  penyuluhan di 50 desa yang telah
            di kawasan timur Sulteng ini. Ia  dengan badan hukum. Untuk      ditetapkan   sebagai   tempat
            menambahkan bahwa sepanjang     penyelesaian masalah tersebut BPN  pelaksanaannya.
            persyaratan yang ditentukan telah  Sulteng telah melakukan pengumpulan  Pihaknya juga melakukan seleksi
            terpenuhi dan memenuhi syarat sesuai  data secara administratif, identifikasi  kepada penerima manfaat terhadap
            ketentuan perundang-undangan yang  lapangan berkoordinasi dengan instansi  16.260 KK, dengan kriteria yaitu; petani
            berlaku, ia akan mengambil langkah-  terkait, menggelar kasus dan membuat  yang tidak punya lahan, tidak memiliki
            langkah kongkrit dengan memanggil  jalan penyelesaian melalui mediasi atau  pekerjaan tetap, serta terdaftar sebagai
            para bupati yang wilayahnya masuk  musyawarah untuk perdamaian, dan  orang miskin. (tt/nt/bw)
            dalam cakupan wilayah calon daerah  langkah terakhir melalui lembaga
            otonom baru.                    peradilan.
               Dalam pertemuan tersebut        Ketua Tim yang juga Wakil Ketua
            disepakatinya beberapa hal-hal  Komisi II DPR Eka Santosa
            diantaranya melaksanakan sosialisasi  menanyakan berapa kasus yang telah
            kepada masyarakat calon Provinsi  terselesaikan. Menanggapi pertanyaan
            Sulawesi Timur, melakukan kajian  ini Kepala BPN Sulteng mengatakan
            akademis, dan adanya kesepakatan dari  bahwa masih terbatasnya SDM yang
            para bupati dan DPRD mengenai   memahami proses mediasi dan tidak


                                                                             PARLEMENTARIA TH. XXXIX NO. 69  51
   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56