Page 52 - MAJALAH 69
P. 52

KUNJUNGAN KERJA

            Ditargetkan,  Tahun 2010




            Tak Ada Lagi Pembagian Raskin






            Tim Komisi IV DPR pada reses Masa Persidangan II tahun sidang 2008/2009 lalu menerjunkan dua
            tim ke Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Propinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).  Di  kedua
            propinsi tersebut, masalah penyaluran beras untuk rakyat miskin (raskin)  menjadi salah satu fokus
            pengawasan, selain masalah kehutanan, perikanan dan nasib nelayan serta pertanian.


                      etika berada di Propinsi  “Sesungguhnya kita berharap  membeli benih padi lokal.
                      Sultra, Tim Kunjungan  semakin sedikitlah yang menerima  Lebih lanjut Mindo mengatakan,
                      Kerja (Kunker) Komisi  Raskin ini. Karena saya yakin kalau  ke depan pemerintah akan
            KIV DPR yang dipimpin           ada pekerjaan yang layak yang bisa  mengurangi jumlah penerima beras
            Wakil Ketua Komisi IV DPR Mindo  menghidupi keluarganya, tentu   miskin (Raskin), sebab hal ini sudah
            Sianipar (F-PDIP),  meninjau    upaya-upaya kita yang lebih baik itu  menjadi program pemerintah.
            langsung ke lokasi Gudang Bulog  akan dilakukan. Inilah kondisi    “ Pastinya, hanya bagi mereka yang
            Benu-Benua sekaligus mengadakan  keadaan negara kita dan inilah yang  memang benar-benar membutuhkan
            pertemuan dengan Kepala Divisi  baru bisa kita buat,” jelasnya.  yang dapat memperoleh Raskin.
            Regional (Kadivre) Bulog Sulawesi  Mudah-mudahan berasnya yang   Bahkan target kita hingga tahun 2010
            Tenggara (Sultra) Tommy S. Sikado  dikonsumsi di Sultra, tidak   nanti tidak ada lagi pembagian
            dan masyarakat penerima manfaat.  didatangkan dari Jawa apalagi impor.  Raskin,” tandas Mindo Sianipar.
               Dalam pertemuan tersebut
            Mindo mengutarakan makanan
            pokok di Sultra ada empat yaitu
            beras, sagu, ubi-ubian dan jagung.
            Kalau hal ini dikembangkan di
            Sultra tentunya kedaulatan pangan
            dapat diraih. Tetapi hingga saat ini
            Indonesia belum berdaulat di
            bidang   pangan.   Sekarang
            Indonesia masih dijajah di bidang
            pangan.
               “Kalau kita mau meningkatkan
            kedaulatan pangan, mulai besok
            kurangilah makan roti dari terigu
            dan mie instan,” tegasnya.
            Menurutnya beras yang sudah
            surplus itu nantinya akan
            dikonsumsi masyarakat Sultra.
            Mindo yakin masyarakat Sultra
            juga ikut menyumbang.
               “Harus menjadi tekad nasional
            setiap rumah tangga mengurangi
            makan roti dan mie instan yang  “Kalau kita selalu mendatangkan
                                                                                   eta
            berbasiskan terigu,” terangnya.  beras dari luar negeri, tentunya petani  A A A A Aw ww wasi ketat t
                                                                              wasi kasi ketaetatt
                                                                               asi ketat
                                                                               asi k
               Terkait dengan Beras Miskin  luar negeri yang kaya. Namun petani  Sikap yang sama disampaikan
            (Raskin) hampir semua masyarakat  kita akan tetap miskin,” ujarnya.  Tim Komisi IV DPR ke NTT untuk
            Sultra  menerima Raskin. “ Ini adalah  Ia minta agar Kadivre Bulog  mengawasi secara ketat penyaluran
            bagian dari kegagalan para pemimpin  Sultra memberdayakan produksi  beras untuk rakyat miskin (raskin),
            dan kegagalan kita juga, “ tutur  beras lokal. Demikian juga kepada  dengan maksud bantuan tersebut
            Mindo.                          Kepala Dinas Pertanian diharapkan  benar-benar  sampai  kepada
            52      PARLEMENTARIA TH. XXXIX NO. 69
   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57