Page 54 - MAJALAH 69
P. 54

KUNJUNGAN KERJA


            Makanya harus hati-hati,” ujarnya.  diberlakukan bulan Januari 2009.  yang hanya 30 ribu ton.
               Kadivre Bulog NTT S. Ariyanto   Itu termasuk semuanya untuk     Penambahan stok beras tersebut
            berjanji, jika ditemui raskin yang  penerima Raskin, Jaminan Kesehatan  terkait status Bulog Sultra sebagai
            disalurkan kualitas jelek maka akan  Masyarakat, dan penerima Bantuan  Bulog Mandiri.  “ Bulog telah
            segera diganti, termasuk jika   Langsung Tunai.                  berkoordinasi dengan mitra-mitranya
            jumlahnya kurang dari 15 kg maka   Untuk Raskin sama jumlahnya   termasuk kelompok tani di Sultra.
            segera dikembalikan ke Bulog. “  dengan   Jaminan   Kesehatan    Apalagi dengan adanya penambahan
            Berapapun jumlahnya kalau kualitas  Masyarakat. Kemudian disamping itu  lahan sawah di Sultra tentunya target
            berasnya jelek dan jumlahnya kurang  ada yang masuk kategori miskin  tersebut dapat dipenuhi,” katanya.
            dari 15 pasti akan kami ganti. Beras  permanen (sangat miskin).  Sangat  Pada tahun 2008 ini dari target 30
            yang kami datangkan dari Jatim dan  miskin itu sekitar 4,sekian juta. Itu  ribu ton, penyerapan sudah mencapai
            NTB berukuran 15 kg sudah pakai  nanti akan mendapatkan Program  23 ribu ton beras dan diperkirakan
            standar analisis. Kini sudah tak  Keluarga Harapan (PKH). Terutama  Desember nanti target tersebut dapat
            jamannya lagi mengurangi jumlahnya  kepada ibu-ibu hamil itu akan  terealisasi. “Dengan  penambahan
            dan kualitas,” kata Ariyanto    mendapatkan bantuan layanan      target kita berharap semua kebutuhan
            menambahkan.                    kesehatan   secara  tersendiri,  beras lokal,” kata Tommy seraya
                                            mendapatkan bantuan pengobatan,  menambahkan termasuk harga beli
             ener
             enerima manfaaima manfaat menurt menurunun
                                    un
                            t menur
                  ima manfaa
             ener
            P P P P Penerima manfaat menurun  mendapatkan biaya transportasi ke  beras Bulog kepada petani tahun 2009
              enerima manfaat menurun
               Anggota Tim Kunker Komisi IV  Puskesmas dan lain sebagainya kalau  nanti tentunya akan meningkat.
            ke Sultra Tamsil Linrung (F-PKS)  ada PKH.                         Terkait dengan makanan pokok
            dalam pertemuan dengan Kadivre     Jadi harga gabah kering panen  yang bukan makanan sampingan di
            Bulog Sultra mengemukakan,      tahun 2009 itu Rp 2.400,-/Kg,    beberapa kabupaten seperti di Muna
            menurut data BPS angka kemiskinan  kemudian harga beras tahun 2009 itu  dengan jagung lokal, di Buton dengan
            menurun.  Angka atapnya itu     Rp 4.600,-/Kg, jelasnya. “Dan Bulog  ubi-ubian dan di daerah  daratan
            diperkirakan 18,5 juta tapi bisa juga  diperintahkan untuk menyerap gabah  banyak yang mengkonsumsi sagu. Ini
            18 juta, yang tadinya 19,1 juta.  petani itu lebih banyak daripada  semua tetap ingin dipertahankan. “
            Implikasinya penerima manfaat   beras,” kata   Tamsil seraya     Oleh karena itu baru-baru ini dalam
            Raskin itu akan menurun. Karena  menambahkan dalam bentuk gabah  memperingati hari pangan kita
            anggaran itu jelas sudah kita   lebih banyak, artinya memang tidak  melakukan berbagai lomba menu
            turunkan, tidak lagi menjadi 19,1 juta  akan ada lagi impor beras.  makanan non beras untuk semua
            tapi 18,5 juta, berarti ada penurunan  Sementara itu Kadivre Bulog  kabupaten, “ kata Tommy.
            6,sekian juta.                  Sultra   Tommy     S.  Sikado,     Dengan cara-cara demikian maka
               “Itu secara nasional,” kata Tamsil  mengemukakan bahwa untuk  akan dapat memancing minat
            seraya menambahkan belum tentu  mengatasi krisis pangan di Sultra  masyarakat untuk mengembangkan
            secara nasional ini kemudian    khususnya beras tahun 2009 bakal  kreasi sehingga bukan hanya
            berimplikasi penurunan juga di Sultra.  menambah stok beras sebanyak 60  menambah gizi,  tetapi menambah
            Bisa saja di Sultra tidak turun tetapi  ribu ton. Jumlah ini meningkat dua  minat karena divariasikan dengan
            secara nasional turun. Ini mulai  kali lipat dibandingkan tahun 2008  yang lainnya.

                                                                             GERHAN KURANG 50 %
                                                                               Dengan kondisi biofisik yang
                                                                             ekstrem dimana musim hujannya
                                                                             hanya berlangsung selama 3-4 bulan,
                                                                             sementara musim panas selama 8
                                                                             bulan maka pelaksanaan Gerakan
                                                                             Rehabilitasi Lahan (Gerhan) di
                                                                             Propinsi Nusa  Tenggara  Timur
                                                                             (NTT)  tidak bisa disamaratakan
                                                                             dengan daerah lain.
                                                                               “Kalau disamaratakan dengan
                                                                             daerah lain, kami berat.  Target
                                                                             keberhasilan gerhan di NTT sebesar
                                                                             50 persen, berat,” kata Plt. Kepala
                                                                             Dinas Kehutanan Propinsi NTT
                                                                             Marthen B. Pabisangan ketika
                                                                             menerima kunjungan Tim Komisi IV


            54      PARLEMENTARIA TH. XXXIX NO. 69
   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59