Page 52 - MAJALAH 93
P. 52

Pemda dan DPR Harus Dilibatkan



                                   Bahas Perjanjian Internasional



                              Wakil Ketua Baleg dari Fraksi PKB Anna Mu’awanah mengemukakan,
                permasalahan utama yang sering muncul dalam konteks perjanjian internasional
                                        yaitu seringnya perjanjian internasional dianggap merugikan
                                kepentingan nasional, karena itu harus melibatkan Pemda dan DPR

                 ia  mengatakan,  terdapat  be-  Undang-Undang  perlu  di-
                 berapa hal yang menjadi per-  tambah  yaitu  perjanjian
           Dmasalahan  yakni  perlu  dili-   internasional dibidang eko-
           batkan  Pemerintah  daerah  maupun   nomi,  sehingga  secara  ke-
           DPR.  “Peran  DPR  dalam  memberikan   seluruhan materi perjanjian
           persetujuan dan adanya Undang-Un-  internasional  yang  penge-
           dang Nomor 32 Tahun 2004 tentang   sahannya  dengan Undang-
           Pemerintah  Daerah  terkait  peranan   Undang,  meliputi  masalah
           daerah dalam perjanjian internasional,   politik,  perdamaian,  per-
           merupakan hal baru yang perlu diper-  tahanan,  dan  keamanan
           timbangkan dalam proses pembuatan   negara,  serta  perubahan
           perjanjian,”terangnya.            wilayah atau penetapan ba-
             Berdasarkan  permasalahan  tadi,   tas wilayah negara RI.
           maka dianggap perlu dibuat peruba-   Dikatakan  juga  bahwa
           han  atas  Undang-Undang  Nomor  24   perjanjian   internasional
           Tahun  2000  yang  mencakup  hal-hal   mengenai  pinjaman  luar
           seperti, Penguatan peran DPR, dengan   negeri harus dimuat dalam
           adanya perubahan Pasal ll UUD 45 ini,   undang-undang   tersen-
           maka pembuatan perjanjian internasi-  diri,  tidak  hanya  disisipkan
           onal  yang  menimbulkan  akibat  yang   dalam   Undang-Undang
           luas  dan  mendasar  bagi  kehidupan   APBN sebagaimana berlaku
           rakyat  terkait  dengan  beban  keua-  saat  ini.  Asehingga  dalam
           ngan negara, danatau mengharuskan   pembahasan dan pengesa-
           perubahan  atau  pembentukan  Un-  hannya juga disepakati hal
           dang-Undang, harus dengan persetu-  mengenai    substansi  dari
           juan DPR.                         pinjaman luar negeri, yang               Wakil Ketua Baleg Anna Mu’awanah
             Anna Mu’awanah mengemukakan,    meliputi nominal pinjaman,
           perlunya  penambahan  asas  dalam   bunga  pinjaman,    jangka
           pembuatan  perjanjian  internasional,   waktu pinjaman dan pengakhiran pin-  jelas memberikan manfaat bagi negara
           sehingga asas dalam pembuatan per-  jaman.                          dan rakyat. Oleh karena itu, perlu dia-
           janjian internasional, tidak hanya ber-  PerjanjianInternasional  mengenai   tur ketentuan mengenai manfat yang
           asaskan  Itikad  kemanfaatan,  saling   hibah  luar  negeri  juga  harus  dimuat   dapat diperoleh dari suatu perjanjian
           menghormati,  berkedaulatan,  dan   dalam  Undang-Undang  tersendiri,  ti-  internasional yang dibuat.
           berkeadilan.                      dak hanya disisipkan dalan UU APBN   Dalam penyiapan perjanjian inter-
             Dalam hal perjanjian internasional   sebagaimana berlaku saat ini. Sehing-  nasional,  pemerintah  harus  menyiap-
           harus  berdampak  pada  kepentingan   ga dalam pembahasan dan pengesa-  kan kajian terkait dengan keselarasan
           daerah  maka  Pemda  perlu  diikutser-  hannya juga disepakati hal mengenai   materi perjanjian internasional dengan
           takan  dalam  keanggotaan  delegasi   substansi  dari perjanjian hibah terse-  UUD  1945,  manfaat  perjanjian  inter-
           republik Indonesia dalam pembuatan   but yang meliputi jenis hibah, syarat,   nasional  bagi  rakyat  Indonesia,  serta
           perjanjian internasional tersebut.  dan jumlah hibah luar negeri.   dampak positif dan negatif yang akan
             Lingkup  obyek  perjanjian  interna-  Anna  Mu’awanah  juga  menegas-  timbul dari perjanjian tersebut.
           sional  yang  pengesahannya  dengan   kan,  perjanjian  internasional  harus   ***






                                                                              | PARLEMENTARIA  |  Edisi 93 TH. XLII, 2012 |
     | PARLEMENTARIA |  Edisi 93 TH. XLII, 2012 || PARLEMENTARIA |  Edisi 93 TH. XLII, 2012 |
                                                                                                   TH. XLII, 2012 |
                                                                                        ARIA |
                                                                              |
                                                                                             Edisi 93

                                                                               ARLEMENT
                                                                              P
   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57