Page 102 - Prosiding Seminar Nasional: Problematika Pertanahan dan Strategi Penyelesaiannya. Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional bekerja sama dengan Pusat Studi Hukum Agraria
P. 102

94    Prosiding Seminar: Problematika Pertanahan dan Strategi Penyelesaiannya



             besarnya  bagian  hak  atas  bagian  bersama  benda  bersama  dan  tanah  bersama  bagi  yang
             bersangkutan. Sertifikat hak milik satuan rumah susun diterbitkan oleh Kantor Pertanahan
             kabupaten atau kota.
                  Berdasarkan  pasal  44  Undang-Undang  Nomor  20  tahun  2011  proses  jual  beli  dapat

             dilakukan  sesudah  pembangunan  rumah  susun  selesai.  Pembangunan  rumah  susun
             dinyatakan  selesai  apabila  telah  diterbitkan  sertifikat  laik  fungsi  dan  sertifikat  hak  milik
             satuan rumah susun (SHM Sarusun). Untuk pertama kali SHM sarusun diterbitkan atas nama

             pelaku pembangunan rumah susun, oleh kantor pertanahan kabupaten atau kota setempat.
             Sehingga,  transaksi  jual  beli  yang  terjadi  antara  pelaku  pembangunan  rumah  susun  dan
             pembeli  adalah  perbuatan  hukum  pemindahan  hak  milik  atas  satuan  rumah  susun  dari
             pelaku pembangunan kepada pembeli. Pemindahan hak tersebut harus dilakukan dengan

             akta jual beli dihadapan Pejabat Pembuat Akta Tanah, yang daerah kerjanya meliputi tempat
             letak  rumah  susun  yang  bersangkutan.  Setelah  Akta  jual  beli  ditandatangani  maka  SHM
             sarusun berpindah dari pelaku pembangunan kepada pemiliknya yang baru, berikut hak atas
             bagian  bersama,  benda  bersama,  dan  tanah  bersama,  yang  merupakan  bagian  yang  tak

             terpisahkan  dari  satuan  rumah  susun  yang  bersangkutan.  Jual  beli  yang  telah  dilakukan
             dihadapan PPAT tersebut harus didaftarkan pada kantor pertanahan kabupaten atau kota
             setempat,  agar  mengikat  pihak  ketiga  dan  memenuhi  syarat  publisitas.  Pendaftaran

             dilakukan dengan membubuhkan catatan mengenai jual beli yang telah dilaksanakan dalam
             buku tanah dan salinan buku tanah yang merupakan bagian dari sertipikat hak milik satuan
             rumah  susun.  Sertipikat  yang  telah  dibubuhi  catatan  pendaftaran,  diserahkan  kepada
             pembeli, selaku pemilik baru satuan rumah susun yang bersangkutan sebagai tanda bukti

                              6
             kepemilikannya.
                  Dalam  hal  pelaku  pembangunan  belum  selesai  menyelesaikan  pembangunan,  pelaku
             pembangunan  dapat  melakukan  pemasaran  sebelum  pembangunan  rumah  susun
             dilaksanakan. Pasal 42 Undang-Undang Nomor 20 tahun 2011 menyatakan bahwa dalam hal

             pemasaran  dilakukan  sebelum  pembangunan  rumah  susun  dilaksanakan,  pelaku
             pembangunan sekurang-kurangnya harus memiliki kepastian peruntukan ruang, kepastian
             hak atas tanah, kepastian status penguasaan rumah susun, perizinan pembangunan rumah

             susun dan jaminan atas pembangunan. Pemasaran yang dilakukan sebelum pembangunan
             rumah susun dilakukan melalui perjanjian pengikatan jual beli (PPJB).
                  Perlu diingat pengertian jual beli tanah menurut hukum tanah nasional didasarkan pada
             pengertian jual beli menurut hukum adat, yaitu perbuatan hukum pemindahan hak untuk

             selama-lamanya dari penjual kepada pembeli dan pembayaran harga seluruhnya maupun
             sebagian dari pembeli kepada penjual yang dilaksanakan secara terang dan tunai. Terang,
             mengandung  arti  bahwa  perbuatan  hukum  jual  beli  tersebut  benar-benar  dilaksanakan,



                6  Arie S Hutagalung, Condominium dan Permasalahannya, (Jakarta: Badan Penerbut Fakultas Hukum
             Universitas Indonesia, 2007), Hlm 55
   97   98   99   100   101   102   103   104   105   106   107