Page 106 - Prosiding Seminar Nasional: Problematika Pertanahan dan Strategi Penyelesaiannya. Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional bekerja sama dengan Pusat Studi Hukum Agraria
P. 106

98    Prosiding Seminar: Problematika Pertanahan dan Strategi Penyelesaiannya



                 Penyelesaian dinding-dinding pemisah       5 %
                 unit

                 Penyelesaian atap unit                     5 %

                 Pemasangan kusen pintu, kusen jendela,  5 %
                 kabel  listrik, pipa-pia air minum, dan
                 lain-lain

                 Penyelesaian lapangan parkir dan saluran  5 %
                 air dan listrik yang melayani perumahan

                 Izin masuk sementara/serah terima unit     25 %

                 Tahap Penyelesaian (penyerahan             15 %
                 sertipikat dan Akta Jual beli)


                  Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pembayaran yang dilakukan konsumen mengikuti
             tahapan-tahapan  penyelesaian  bangunan,  dimana  setiap  tahapan  memiliki  persentase

             pembayarannya sendiri-sendiri. Dalam tahap awal konsumen cukup membayar 5%-10% dari
             harga  unit  sebagai  uang  tanda  jadi  (booking  fee).  Pembayaran  kedua  adalah  pembayaran
             ketika melakukan penandatanganan Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB)  yaitu maksimal
             20% dari harga unit setelah dikurangi oleh uang tanda jadi. Selanjutnya pada tahap ketiga

             konsumen  membayar  10  %  dari  harga  unit  setelah  diselesaikannya  fondasi  rumah  susun.
             Kemudian membayar 10 % lagi setelah diselesaikan kerangka-kerangka unit bangunan. Pada
             tahap lima, enam, tujuh, delapan  pembayaran adalah sebesar 5 % dari harga unit setelah
             pembangunan selesai dalam tahap-tahap yang telah ditentukan. Tahap kesembilan adalah

             tahap pembayaran ketika konsumen sudah serah terima unit, pada tahap ini pembayaran
             yang dilakukan cukup besar yaitu 25% dari harga unit karena bangunan sudah dapat ditem-
             pati. Pembayaran terakhir adalah sebanyak 15% yang diikuti dengan jual beli dan penyerahan
             sertifikat.


             E. Kesimpulan dan Saran
                  Problematika tahap awal pelaksanaan jual beli satuan rumah susun terjadi dalam hal

             pelaku pembangunan dapat memasarkan sebelum bangunan rumah susun selesai dibangun.
             Tetapi untuk mengikat dalam Perjanjian Pengikatan Jual Beli, pelaku pembangunan wajib
             menyelesaikan ketersediaan bangunan 20 %. Artinya sebelum bangunan tersedia 20 %, antara
             pelaku pembangunan dan calon pembeli tidak boleh melakukan Perjanjian Pengikatan Jual

             Beli, sehingga dipertanyakan kekuatan hubungan hukum antara pelaku pembangunan dan
             pembeli. Di sisi lain bagi pelaku pembangunan yang sudah mampu membangun ketersediaan
             20%  juga  dipertanyakan  kekuatan  Perjanjian  Pengikatan  Jual  Beli  apabila  pelaku  pem-

             bangunan atau pembeli wanprestasi terhadap pelaksanaan perjanjian pengikatan jual beli.
             Mengamati  praktek  tahap  awal  pelaksanaan  jual  beli  satuan  rumah  susun  yang  dinilai
   101   102   103   104   105   106   107   108   109   110   111