Page 97 - Prosiding Seminar Nasional: Problematika Pertanahan dan Strategi Penyelesaiannya. Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional bekerja sama dengan Pusat Studi Hukum Agraria
P. 97

Endang Pandamdari: Dimensi Hukum Percepatan Reforma Agraria ...     89


             menciptakan dan mempercepat pemerataan akses dan distribusi asset sumber daya hutan, 2)
             menyelesaikan  konflik  tenurial  di  kawasan  hutan,  dan  3)  mengurangi  kemiskinan  serta
             meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang tinggal di dalam dan di sekitar kawasan hutan.
                  Percepatan reforma agraria ini dilakukan bagi peningkatan kesejahteraan rakyat, tetapi

             keberhasilan percepatan reforma agraria tersebut memerlukan hal-hal sebagai berikut:
             1.  Harmonisasi hukum dan sinkronisasi hukum dalam percepatan reforma agraria:
                Mengacu pada salah satu arah kebijakan pembaruan agraria dalam TAP MPR IX/MPR/2001

                untuk  melakukan pengkajian  ulang terhadap berbagai  peraturan perundang-undangan
                yang  berkaitan  dengan  agraria  dalam  rangka  sinkronisasi  kebijakan  antar  sektor  demi
                terwujudnya  peraturan  perundang-undangan  yang  didasarkan  pada  prinsip-prinsip
                pembaruan  agraria,  maka  segera  dituntaskan  sinkronisasi  hukum  sekaligus  pula
                                                        15
                harmonisasi  hukum  di  bidang  agraria.  Hal  ini  sangat  krusial  mengingat  tanah  obyek
                reforma  agraria  dapat  menjadi  tidak  jelas  statusnya  karena  terjadinya  tumpang  tindih
                dalam pengaturannya oleh instansi yang berbeda.
             2.  Penguatan kelembagaan/ aparat yang menangani program reforma agraria:

                Peraturan Presiden Nomor 17 Tahun 2015 tentang Kementerian Agraria dan Tata Ruang
                dan  Peraturan  Presiden  Nomor  20  Tahun  2015  tentang  Badan  Pertanahan  Nasional
                mengatur struktur hukum yang melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pertanahan.

                Tetapi  khusus  pelaksanaan  percepatan  reforma  agraria  perlu  penguatan  kelembagaan
                yang mampu melaksanakan kegiatan ini dengan baik. Penguatan kelembagaan ini bukan
                hanya  di  BPN,  tetapi  juga  terkait  instansi  lain  diantaranya  Kementerian  Kehutanan,
                Kementerian Pertanian, dan Kementerian Dalam Negeri.

             3.  Mendorong peningkatan budaya hukum masyarakat:
                Semua masyarakat pada dasarnya memiliki budaya hukum. Tetapi budaya hukum sebagai
                kunci  untuk  memahami  dan  melaksanakan  hukum  sebagai  nilai  yang  dihayati  perlu
                ditumbuhkan  dalam  masyarakat.  Keberhasilan  percepatan  reforma  agraria  juga

                tergantung pada budaya hukum masyarakat, utamanya masyarakat yang menjadi subyek
                reforma agraria tersebut.
             4.  Pemenuhan ketersediaan sarana atau fasilitas:

                Dalam  melaksanakan  percepatan  reforma  agraria,  diperlukan  kepastian  tersedianya
                pemutakhiran  data  obyek  reforma  agraria,  kepastian  tersedianya  dana  untuk  kegiatan
                reforma agraria, serta terpenuhinya kebutuhan sarana yang diperlukan.
             5.  Peningkatan kualitas masyarakat:

                Masyarakat  yang  memenuhi  persyaratan  sebagai  subyek  reforma  agraria,  perlu
                ditingkatkan kemampuan dan keahliannya sebagai penerima tanah obyek reforma agraria,



                15  Sinkronisasi  mengarah  pada  hubungan  vertikal  antara  peraturan  yang  lebih  rendah  tidak  boleh
             bertentangan  dengan  peraturan  yang  lebih  tinggi.  Harmonisasi  menunjukkan  peraturan  perundang-
             undangan setingkat tidak saling bertentangan.
   92   93   94   95   96   97   98   99   100   101   102